Cahaya sore jatuh lembut di rerumputan. Daun-daun bergerak pelan tertiup angin. Di tengah taman, Mohan dan Raisa berhadapan di atas rumput dan beberapa lembar kertas kosong di antara mereka.

Raisa tersenyum matanya berkilat, menulis lagi di kertasnya. Ia membaca pelan bait yang baru ditulisnya. Raisa bicara, “Mata yang diam tapi bercerita…” Mohan berhenti menulis. Ia menatap Raisa, Kenapa… mata? Raisah memuji Mohan, Because your eyes are so beautiful.

Blade baru masuk ke rumah Cassarius, masih pakai jaket hitamnya, Blade berpapasan dengan Devon. Blade bilang ke Devon, malam ini gue bakal pergi berdua sama Fernandez!! Devon geleng pelan.

Pak Budi keluar dari ruangan Angelica. Ia berjalan sambil membuka ponselnya. Pak Budi menelpon Harry, Her. Perusahaan Bu Mayang… udah jatuh ke tangan Bu Angelica. Harry jawab, Good job, Pak. Sambil mengetik cepat sesuatu di keyboard..

Ken dan Zara jalan berdua di jalan setapak taman kantor yang luas. Ken bilang, waktu adalah satu-satunya hal yang paling berharga karena apa? Zara jawab, karena nggak bisa diulang! Saat itu Fattah menelpon Zara.