Dean-Tyas berjalan mendekati kamar rawat inap Yuni sambil bergandengan tangan. Muncul Hani dari arah yang berlawanan dan melihat Tyas-Dean, mereka saling bertatapan satu sama lain. Tyas yang tidak mau Hani salah paham lagi, segera menarik tangannya dari genggaman tangan Dean. Hanipun segera menghampiri Dean-Tyas sambil tatap tajam penuh amarah, kenapa Tyas lepasin?? karena udah kepergok ya??

Dean kesal sambil tegaskan pada Hani untuk jangan asal menuduh, ini gak seperti yang Hani pikirkan. Hani menangis pedih, kenapa Dean bisa berubah sedrastis ini?? Tyas tenangkan Hani, mereka hanya membicarakan masalah perpisahan mereka, mereka gak melakukan apapun. Hani menatap marah pada Tyas sambil senyum sinis. Tyaslah sumber kehancuran Hani, Hani yang marah menyerang Tyas dengan sangat brutal. Dean berusaha menghentikan Hani, tapi Hani malah makin brutal menyerang Tyas. Tyas hanya pasrah.

Dean sama sekali tak membiarkan Hani terus menyerang Tyas, diapun segera bertindak hingga reflek dan tanpa sengaja mendorong Hani hingga Hanipun jatuh limbung dilantai tepat dekat pintu.

Yuni, Wulan dan juga Sigit mendengar suara keributan diluar. Wulan-Sigitpun segera bergegas untuk mencari tahu. Yuni berusaha bangun dan berjalan dengan langkah yang tertatih.

Setelah keributan mereda, Dean malah bertemu Gino. Dean-Gino berdiri saling berhadapan, Gino sinis tanya pada Dean ngapain Dean disini?? apa perempuan selingkuhannya lagi sakit?? Dean hanya senyum sinis, jangan samakan Dean dengan Gino. Dia bukan cowok tukang selingkuh. Gino marah dan tarik kerah baju Dean, bukannya Dean yang tukang selingkuh sampai tega nyakitin Tyas?? terjadi baku hantam diantara mereka.