Ayah Mengapa Aku Berbeda : Menghayati Peran Si Cupu

Bagi Anda yang suka menonton Ayah, Mengapa Aku Berbeda The Series setiap malam di RCTI, pasti tak asing pada karakter Nasya (diperankan Cindy Gulla) dan Hendry (Agratama Levy). Mereka sahabat baik gadis tunarungu Angel (Dinda Hauw). Nasya dan Hendry ke mana-mana selalu berdua dan biasa di-bully karena culun. Ternyata memainkan karakter orang culun ini tidak mudah bagi keduanya. Lantas bagaimana Cindy dan Levy menghayati peran si Cupu alias culun punya?

Baik Cindy dan Hendry pada dasarnya bukanlah sosok remaja culun seperti dalam Ayah, Mengapa Aku Berbeda?? The Series, keduanya pun mengakui butuh waktu belajar intens agar bisa berperan menjadi remaja culun di sinetron yang diputar setiap 18.15 WIB di RCTI itu.

"Sebenarnya jadi cowok culun bukannya susah, tetapi memang butuh adaptasi tersendiri. Biar bisa menghayati peran culun itu saya perlu banyak belajar dengan cara membaca skenario dan tanya-tanya ke orang juga buat minta masukan," kata Levy saat berbincang kepada C&R di lokasi syuting sinetron ini, di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Hal senada juga diungkapkan oleh Cindy, menurut mantan personel JKT48 ini memahami isi skenario adalah hal yang paling penting agar dapat berakting dengan baik. Gadis ini misalnya harus

memiliki gerak-gerik pemalu. Misalnya saat berjalan cenderung lihat ke bawah karena enggak pede.

"Dari cara ngomong juga malu-malu. Kalau ketemu orang senyum-senyum karena grogi. Itu emang keluar banget dari karakterku, tetapi kan harus bisa karena tuntutan peran, hahaha," kata Cindy.

Namun kini Cindy dan Henry mengaku sudah saling mendapatkan chemistry menjalani perannya sebagai dua orang culun. "Kalau di sinetron ini kami satu paket. Sama-sama culun, ke mana-mana selalu berdua. Ceritanya kami bersahabat, bukan pacaran. Karena sudah sama-sama pahami skenario chemistry dapat banget. Kami sudah nyaman pada karakter ini. Biarpun aslinya kami enggak culun," kata Cindy.

Persahabatan yang Mendidik

Ayah, Mengapa Aku Berbeda?? The Series merupakan sinetron yang menceritakan kisah pergaulan para remaja di sekolah bertaraf internasional. Kebanyakan film yang mengambil latar cerita di sekolah selain ada karakter yang menjadi idota dan popular, pasti terdapat karakter yang culun seperti Nasya dan Hendry.

Mereka digambarkan berkacamata. rajin, pandai, kutu buku dan selalu membawa buku ke mana-mana, serta senantiasa menjadi korban bullying. Namun karakter si cupu pasti identik dengan anak baik-baik, tidak sombong. dan mau berteman dengan siapa saja.

Seperti Nasya dan Hendry yang mau berteman dengan Angel, gadis tunarungu. Sedangkan teman-teman yang lain menjauhi Angel karena tidak nyaman dengan keterbatasannya.

"Nasya sama Hendry itu teman baiknya Angel. Sejak Angel pertama kali masuk sekolah Cuma Nasya sama Hendry yang mau berteman sama Angel," kata Cindy.

Dalam cerita sinetron stripping ini, Nasya dan Hendri adalah orang yang setia menemani Angel dan selain membantu Angel agar bisa lolos dari kejahilan geng Ungu Unyu yang paling ngetren di sekolah.

Selain Angel, geng Ungu Unyu yang terdiri dari Lola, Karin, dan Maya juga sering memuat Nasya dan Hendry yang dianggap orang culun dan kuper.

"Meskipun kelihatan culun banget dan kuper, Nasya dan Hendry tuh anak baik-baik, mau temanan sama Angel bukan karena sekadar kasihan melihat dia punya kekurangan tetapi karena memandang Angel itu sosok yang istimewa," kata Cindy.

Bagi Nasya dan Hendry jalan cerita menjadi pertimbangan mereka mau menerima tawaran bermain di sinetron produksi SinemArt Production itu. Di tengah kesibukan mereka sebagai pelajar, Cindy sibuk sekolah sedangkan Hendry sibuk kuliah, peran ini diambil sebagai tantangan.

"Aku enggak bisa menolak ajakan main sinetron ini karena jalan ceritanya unik. Yang aku lihat sinetron ini ceritanya juga mendidik banget agar kita enggak memandang sebelah mata orang-orang yang cacat. Sinetron ini juga sangat mendidik anak-anak agar tidak menghina kekurangan orang lain," kata Levy.

Menurut Cindy Gulla sinetron ini mengandung pesan moral yang sangat baik. "Jangan kita memandang sebelah mata bila ada anak cacat yang bersekolah di sekolah untuk anak normal, berarti dia memang mampu dan punya kelebihan. Serunya lagi, sinetron ini berbeda sama sinetron lain karena nilai moralnya banyak. Bukan cuma cinta-cintaan doang, tetapi penonton juga mendapat pesan moral dari tiap-tiap episode yang ditayangkan," kata Cindy.

 

(C&R, Edisi 815, 9-15 April 2014)