Dibalik Lika-Liku "Catatan Hati Seorang Istri"

Banyak wanita menjalani episode-episode indah pernikahannya hingga di hari tua. Akan tetapi tidak sedikit wanita di luar sana mengalami pernikahan yang pahit. Jika kita kebetulan berada pada kondisi rumah tangga yang tidak mengenakkan itu, bagaimana kiranya kita akan bersikap? Pesan ini yang coba disampaikan penulis skenario Hilman Hariwijaya dan sutradara Maruli Ara melalui sinetron Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) yang tayang di RCTI setiap hari.

Diperankan secara apik dan natural oleh Dewi Sandra (berperan sebagai Hana), sinetron ini bergantian memuncaki rating dengan Ganteng Ganteng Serigala yang tayang di SCTV. Jika GGS memiliki fans fanatik remaja, CHSI merangkul kebanyakan wanita dewasa. Tidak sedikit wanita yang menonton tayangan adaptasi karya nonfiksi Asma Nadia ini menghela napas dan berujar, "Cerita ini gue banger."

Perselingkuhan menjadi benang merah CHSI. Memang, bukan kali pertama sinetron maupun film mengambil tema ini. Namun'CHSI berbeda. Penokohan, gambaran kisahnya diangkat dari pengalaman nyata. Dalam sinetron ini juga terselip jawaban permasalahan rumah tangga yang disalurkan lewat tokoh Hana maupun tokoh lainnya. Beberapa pemirsa bertanya, "Apakah blog atau email Hana ini benar-benar ada?" -diceritakan dalam sinetron, tokoh Hana adalah blogger yang intens berkomunikasi dengan pembaca setianya lewat dunia maya, mendengar curhat mereka, dan membantu memberi solusi. Pemirsa dengan pengalaman pahit serupa rupanya juga ingin berbagi cerita dan berharap mendapatkan jalan keluar.

Dalam kehidupan nyata, penulis Asma Nadia memang membuka e-mail khusus, di mana ia menerima curahan hati sahabat dan pembaca mengenai masalah rumah tangga mereka. Dan dengan senang hati Asma akan membantu mencarikan jalan keluar. Lantas apakah kisah CHSI diambil dari kisah hidup Asma Nadia? Senyata apa tokoh-tokoh ini hidup dalam dunia nyata? Bagaimana kelanjutan kisah Hana, Bram, dan Karin alias Hello Kitty? Apakah Hello Kitty sudah bertobat? Yuk, intip obrolan Bintang dengan Hilman Hariwijaya dan penulis buku aslinya Asma Nadia.

Kumpulan pengalaman pahit wanita yang terzalimi

Layar CHSI berangkat dari gambaran keluarga kecil bahagia Bram (Ashraf Sinclair) dan Hana (Dewi Sandra). Bram suami yang lurus, penyayang, bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan. Hana adalah blogger serta istri yang saleh. la sangat menyayangi Bram dan buah hati mereka, Rosi. Keluarga mereka harmonis, sampai suatu hari muncul sosok Karin (Cut Meyriska) di tempat kerja Bram. Karin adalah adik sahabat Hana, Sofie (Alexandra Gottardo). Mulanya Karin tidak tahu Bram sudah beristri. la jatuh cinta pada Bram dan Bram pun menyambutnya. Mereka terjerumus dalam perselingkuhan. Bram menamai Karin dalam daftaar kontak ponselnya dengan nama Hello Kitty. Suatu ketika, Hana tak sengaja membuka ponsel Bram dan melihat nama Hello Kitty ini, yang menurutnya janggal. Memberanikan membuka kotak pesan, ia terkejut mengetahui suaminya memiliki hubungan khusus dengan Hello Kitty. Dari sana konfiik berkembang.

Ada pula tokoh-tokoh lainnya, Helmi (Baim Wong) dan Vina (Yasmine Wildblood) yang sempat bercerai karena perselingkuhan, tetapi kemudian rujuk kembali. Ada pula tokoh Bang Rudolf (Oka Antara), suami yang suka memukuli istrinya justru karena terlalu sayang dan posesif terhadap istrinya, diperankan Intan Nuraini.

Tokoh-tokoh ini dibangun begitu hidup oleh Hilman dan Maruli Ara dalam layar CHSI. Anda yang sudah membaca versi buku CHSI seri pertama, maka akan sadar, tokoh-tokoh yang ada dalam layar kaca ini mewakili orang-orang dalam kumpulan surat dan curhat bukunya. Cerita mereka nyata. "Ada yang bilang kepada saya, 'Mbak, itu kok lebay banget. Masa, sih ada orang kayak Hello Kitty?' Kenyataannya memang ada perempuan yang mengancam sampai mau bunuh diri, meneror istri orang. Bila pernikahan kita baik-baik saja, bukan berarti di luar sana tidak ada wanita yang menderita dalam kehidupan pernikahannya," tutur Asma yang sejak awal tahun 2000-an menerima curhat para pembaca dan sahabatnya melalui e-mail.

Buku yang berisi surat-surat curhat wanita ini diolah kemudian oleh Hilman. la mengambil inspirasi dari beberapa curhat, kemudian membangun tokoh dan plot dengan satu benang merah yang sama. "Tantangannya berbeda. Kalau novel sudah ada ceritanya, kita tinggal mengadaptasi. Ini agak lebih sulit karena plotnya belum ada, tidak ada benang merah

antara satu surat ke surat lainnya. Jadi kami membangun alur, mengembangkan cerita lagi ke dalam medium visual. Membangun karakter dari perwakilan tiap tokoh yang ada di masing-masing surat. Di sinilah tantangannya," jelas Hilman.

Contohnya, tokoh Hana dan Bram beserta kisah mereka terinspirasi satu surat kiriman seseorang bernama Safitri. Safitri menceritakan suaminya yang dianggap lurus, serius, pendiam, dan family man, menyimpan sebuah nomor dengan nama "Spongebob" dalam daftar kontak ponselnya. "Spongebob ini, kan lebih laki-laki, jadi saya ganti menjadi Hello Kitty, lebih feminin dan manis. Jadi karakter Hello Kitty itu memang benar ada,” ulas Hilman.

Sementara pengembangan karakter Hello Kitty yang destruktif dan lika-likunya diambil dari surat lainnya lagi, dari seorang wanita yang mendapati suaminya berselingkuh dan ia sendiri diteror selingkuhan suaminya itu. "Lalu ada tokoh Bang Rudolf yang kasar, suka memukuli istrinya, ini juga ada dalam kehidupan nyata. Dan memang ada orang yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga," imbuh Asma.

Selebihnya sinetron menjadi kuat karena kerja sama yang solid antara Hilman selaku penulis skenario, Maruli Ara selaku sutradara, dan keterlibatan Asma langsung dalam produksi ini. "Enaknya Hilman dan Bang Uli (panggilan Maruli), mereka tetap berkonsultasi dengan saya. Hilman masih suka meminta quote dari saya yang dimasukkan ke dalam dialog tokoh-tokohnya. Bang Uli juga tidak semena-mena sekalipun sutradara. Kami bertiga selalu berdiskusi. Bahkan saya diberi keleluasaan untuk memberi masukan kepada beberapa artis. Terutama tokoh Hana," ungkap Asma.

Merealisasikan blog Hana

Begitu dekat dengan kehidupan nyata dan penokohan yang real, pemirsa berharap blog dan e-mail Hana yang digambarkan dalam sinetron betul-betul ada dalam kehidupan nyata. Kabar baiknya, Asma menanggapi pertanyaan ini dengan positif. "Saya memang punya e-mail khusus, curhatasamanadia. E-mail ini sudah lama ada dan memang saya buat untuk membantu teman-teman wanita di luar sana. Kebetulan ada pertanyaan, apakah blog Hana benar ada? Jadi, saya dan tim lagi mempertimbangkan, apa blog Hana ini direalisasikan saja, berdasarkan apa yang sudah saya punya. Di e-mail saya orang memang bercerita apa adanya dan saya selalu berusaha menjawab sebisa saya."

Sering kali pemirsa menyangka tokoh Hana adalah gambaran Asma dalam kehidupan nyata. Sebab Asma juga menulis blog, menerima curhat wanita dari berbagai penjuru daerah, dan turut memberikan solusinya. Kesamaan aktivitas Asma dan Hana ini yang membuat orang mengira Hana itu adalah gambaran Asma. "Orang berpikir suami saya juga selingkuh. Kasihan juga suami saya. Sampai anak-anakjuga mulai khawatir, 'Bunda itu bagaimana, dikira Ayah selingkuh, seperti di sinetron.' Jadi ini sekalian tolong diluruskan. Tokoh Hana ini bukan saya," tegas Asma.

Sejak CHSI tayang, surat-surat yang masuk ke surat elektronik Hana per harinya melonjak. Setiap harinya, setidaknya Asma berusaha menjawab sepuluh surat. "Kadang sampai enggak terkejar. Kadang sampai enggak bisa ngapa-ngapain. Tapi enggak apa-apa. Saya terbuka dan dengan senang hati membantu."

Kelanjutan CHSI

Baik Hilman maupun Asma saat ini suka dikejar pertanyaan, "Bagaimana akhirnya (CHSI)?' Ya, penggemar setia CHSI selalu dibuat penasaran dengan perkembangan kisah tokoh-tokohnya. Akan selalu ada kejutan.

Sampai pekan lalu, kita melihat tokoh Hello Kitty yang supermenyebalkan itu melunak. Setelah kematian buah hatinya hasil perselingkuhan dengan Bram, ia seperti menemukan titik balik. Hana mengurus dan memperhatikan Karin alias Hello Kitty dengan tulus dan Karin juga melembut. Namun tunggu dulu, apakah Karin sungguh-sungguh bertobat dan melupakan obsesinya memiliki Bram seutuhnya?

"Ceritanya masih akan berkembang. Hello Kitty selalu penuh kejutan. Kita lihat saja nanti. Yang pasti kami tim penulis ingin tetap menjaga mood dan menampilkan sesuatu yang baru," jamin Hilman. Cerita-cerita dari buku CHSI pun masih banyak. Buku ini terdiri dari 6 seri. Sehingga Hilman tidak takut kehabisan ide.

Yang diperhatikan Hilman, nomor satu, adalah menjaga agar CHSI tetap natural tidak terkesan berlebihan. Apalagi kalau sampai ada permintaan perpanjangan episode. "Saya enggak mau kalau dipanjang-panjangkan tanpa arah. Dari surat-suratnya sendiri, sih masih banyak cerita, masih bisa digali, asal jangan sampai membosankan saja," ungkap Hilman. Wah, kalau bukunya saja terdiri dari enam seri, dengan ketebalan buku masing-masing mencapai 300 halaman, kira-kira CHSI bisa sampai berapa episode, ya?

 

(Bintang Indonesia, Edisi 1205, II Juli 2014)