Marshanda : "Saya Bukan Mencari Simpati"

Menjadi pelakor (perebut laki orang) dalam sebuah sinetron menjadi tantangan tersendiri bagi Marshanda. Tak hanya dibenci, tapi ternyata juga menuai simpati. Bagaimana ia menanggapi hal ini?

Isu soal pelakor memang tengah boom- ing. Ini pula yang membuat sinetron  Orang Ketiga selalu berada di rating atas tayangan televisi paling diminati. Bersamaan itu pula, para pemainnya men­jadi seleb paling dicari saat ini.

Adalah kemudian Marshanda yang didaulat berperan sebagai pelakor di sinetron yang tayang tiap hari tersebut. "Awal dapat peran sebagai pelakor, aku sempat tanya ke sutradara. Ini pelakor seperti apa. Kemudian aku baca skenari-onya. Terny­ata di cerita itu adalah pelakor yang masih punya hati nurani. Ini menarik," ujar Caca saat ditemui di lokasi syuting Orang Ketiga di Harjamukti, Cimanggis, Cibubur, pada Selasa (13/3).

Menjadi pelakor tentu tantangan baru bagi Chacha. Mengingat selama ini, ia lebih banyak berperan protag­onist dalam sinetron. "Challenging banget. Karena disini aku jadi orang ketiga. Tapi ini pelakor yang unik. Karena membuat orang menjadi simpatik," tambahnya. Sempat dilema dengan perannya, Marshanda mengaku hingga membuat se­buah polling tentang tokoh Yuni (pelakor dalam sinetron Orang Ketiga).

"Aku pernah buat polling di instagram. Aku pasang fotoku dan di sebe-lahnya ada dua macam polling, 'pelakor jahat' dan 'salah’ sih tapi ya aku ngerti'. Ternyata lebih banyak yang pilih, 'salah sih tapi ya aku ngerti'. Ini menarik," jelasnya.

Untuk mendalami karakter sebagai orang ketiga, Caca sempat bertanya pada temannya yang menjadi psikolog. "Aku tanya kok bisa kayak gini? Kalau dia merasa gini tun gimana? Apa yang ada di pikirannya itu karena cinta? Aku sempat diskusi seperti itu," ungkap wanita kelahiran Jakarta, 10 Agustus 1989 ini.

 

Ancaman Dijambak

 

Memainkan karakter Yuni juga men­jadi keseruan sendiri bagi Chacha. "Aku tahu karakterku pro kontra. Tapi justru di situ lapangan bermainku. Aku bisa mengeksplorasi dan menguji kemampuan aktingku. Jadi nggak monoton protagonis terus," papar putri pa­sangan Irwan Yusuf dan Rianti Sofyan itu.

Walau merasa tertantang dengan karakter pelakor, bukan berarti Chacha tak mendapatkan komentar-komentar pedas.

"Macam-macam. Ada yang netral, ada yang senang dengan Yuni, tapi ada juga yang behci. Bahkan ada yang tajam mengancam, 'Kalau bertemu, saya jambak kamu'," ujar mantan istri Ben Kasyafani ini menirukan komentar haters.

Chacha tidak menyalahkan orang-orang yang melontarkan komentar me-nyakitkan.

"Saya memahami isu pelakor lagi marak banget. Menjadi pemberitaan di mana-mana, pembicaraan orang. Saya sebagai aktris tetap fokus saja berakting," kata Chacha.

Walau demikian, Chacha mengaku penonton saat ini sudah banyak yang pintar dan memahami bahwa yang ia lakukan hanyalah sebuah akting.

"Mereka memang baper. Tapi mereka sadar kalau aku hanya memainkan se­buah karakter," tandasnya.

Keyakinan Chacha terbukti. Peran dia sebagai Yuni justru mendapat simpati. Setiap unggahan foto atau video ten­tang peran Yuni yang ia bagikan di akun instagramnya, ternyata dibanjiri ribuan komentar positif.

"Tidak pernah menjadi goal saya untuk membuat orang suka dengan Yuni. atau suka dengan Marshanda. Goal saya memberikan yang terbaik sebagai seorang seniman yang bertanggung jawab memerankan karakter Yuni," jelasnya .

Chacha juga mengaku tak ingin men­dapat pujian dari apa yang telah ia lakukan. "Saya datang ke lokasi bukan untuk memastikan diri saya terlihat cantik di layar.TV atau agar mendapat sim­pati masyarakat. Tanggung jawab saya adalah mengisi 'nyawa' karakter Yuni di setiap adegan ," katanya.

 

(NYATA, Edisi 2437, III Maret 2018)