7 Manusia Harimau : Berjaya Di Tengah Himpitan Serial Asing

Puluhan orang, mulai anak-anak sampai orang dewasa, siang itu mengerumuni Ammar Zoni dan Boy Hamzah di lokasi syutjng 7MH di kawasan Cibubur. Ada yang meminta tanda tangan, ada yang minta foto bareng, bahkan ada pula yang mengajak berkenalan. Menyadari penggemar merupakan elemen penting dalam kesuksesan 7MH, kedua aktor tersebut tertihat bersikap ramah dan selalu meladeni mereka dengan penuh senyum. Menurut Pimpinan Produksi, Alfian Bumolo, antusiasme masyarakat untuk menonton langsung syuting 7MH sangat besar.

Penonton tak hanya datang dari wilayah Jabodetabek saja. "Ada yang dari Sukabumi. Tasikmalaya, bahkan Sumatera. Kalau akhir pekan biasanya di sini penuh. Asal tidak mengganggu syuting, kami berikan keleluasaan kepada mereka." kata Alfian. Melihat animo masyarakat yang begitu besar membuat para pendukung serial 7MH kian bersemangat bekerja. "Sebagai pemain, kami berusaha bermain sebaik mungkin. Hasilnya seperti apa, serahkan kepada penonton," ucap aktor senior Willy Dozan yang melakoni karakter Harimau Tunggal atau Ki Tunggal, harimau tertua di antara 6 manusia harimau lain.

Diproduksi Sinemart, sinetron ini bercerita tentang Gumara (Samuel Zylgwyn) yang datang ke Desa Kumayan untuk menjadi guru, di samping mencari ayah kandungnya. Sejak hari pertama menginjakkan kaki di Desa Kumayan, Gumara menghadapi banyak hal-hal aneh. la sempat menghadapi harimau jadi-jadian saat berkunjung ke rumah Lebai Karat (Adjie Pangestu), seorang tetua desa yang sangat disegani karena ilmunya. Beruntung, putri Lebai Karat, Karina (Syahnaz), sempat melerai. Tanpa disadarinya, Gumara temyata memiliki kemampuan menjadi harimau jadi-jadian. Belakangan diketahui Gumara anak haram Lebai Karat. Merasa tidak nyaman dengan ilmunya, Gumara berniat menanggalkan kemampuan menjadi harimau jadi-jadian. Namun, enam manusia harimau lainnya merasa tersinggung. Lima di antaranya, Putih Kelabu atau Pak Abu (Sigit Hardadi), Rajo Langit (Ammar Zoni), Humbalang (Boy Hamzah), Harimau Tunggal (Willy Dozan). dan Limbubu (Juan Benedict), menyerang Gumara; yang kemudian dibela Lebai Karat.

Tidak hanya menghibur, ada edukasi juga

Tidak seperti GGS yang dituding menjiplak serial Teen Wolf dan film Twilight, 7MH mengangkat cerita rakyat dan budaya dari ranah Sumatera "Kisah 7MH bukan kisah nyata. Ini mitos. Fiksi. Sebelum dibikin novel, pemah jadi cerita bersambung di Kompas dan sukses. Entah siapa yang menciptakan mitos itu, yang jelas tujuan awalnya untuk melestarikan lingkungan hidup. bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan sekitamya. Bagus sekali esensinya. Tapi karena sudah kuat mengakar maka beralih jadi suatu kepercayaan," cerita sutradara 7MH, Karsono Hadi.

Karena kepopulerannya, kisah 7MH pada tahun 1986 diangkat ke layar lebar. Film ini disutradarai Imam Tantowi dan dibintangi Ray Sahetapy. El Manik. dan Anneke Putri. "Saya dengar cukup sukses peredarannya." sebut Karsono. Memanfaatkan momen naiknya sinetron drama laga yang ditandai oleh kemunculan GGS, Imam Tantowi tahun lalu menyarankan Leo Sutanto. bos Sinemart, menghidupkan kembali kisah 7MH ke layar kaca. Tak disangka, sejak pertama kali tayang pada 8 November 2014 sampai sekarang, 7MH tidak terlempar dari 5 besar hasil survey AGB Nielsen.

Kesuksesan 7MH tidak lepas dari kelihaian meramu cerita dengan menarik. "Berdasarkan dialog dengan Dani Sapawie (produser 7MH), berdasarkan masukan-masukan dari lapangan, berdasarkan komentar-komentar di media sosial. dari situlah kami meramu cerita. Selalu mengangkat apa yang menjadi perhatian, tetapi tetap menjaga benang merah ceritanya," jelas Karsono. "Ini bukan sekadar melestarikan budaya daerah saja, tetapi mengarah ke (budaya) nasional. Berbagai suku ada di sini. Tidak hanya menghibur, di sinetron ini ada unsur edukasinya juga. Ada filosofinya," tambah Willy.

Menyajikan beragam konflik yang kuat dan tidak membosankan menjadi daya tarik 7MH. "Setiap hari ada konflik yang diciptakan. Terutama konflik yang berkaitan dengan ketujuh manusia harimau. Itu benang merahnya," kata Karsono. Tidak hanya kental dengan adegan laga, sinetron ini juga menyelipkan drama percintaan. Seperti Gumara dengan murid-muridnya, Karina (Syahnaz Sadiqah) dan Pitaloka (Ochi Rosdiana); Humbalang dengan Farah (Aura Nabilla Izzathi). mahasiswi yang sedang melakukan riset di desa Kumayan; dan Rajo Langit dengan Ratna (Ranty Maria Aprilly). "Kalau tidak ada drama percintaan ceritanya jadi garing," cetus Karsono.

7MH diperkirakan masih tetap menjadi serial primadona tontonan di televisi. Sayangnya, cerita 7MH sepertinya terus diperpanjang. meski cerita di novelnya sudah tamat. "Sinetron ini jelas dipanjang-panjangkan. Novelnya mungkin sudah habis dieksplorasi. Supaya tetap berjalan kan harus dikembangkan dengan durasi yang tidak terbatas," terang Karsono.

 

(Bintang Indonesia, Edisi 1244, III April 2015)