Pinky Mumu Ingin Punya Momongan

Baru menikah di usia muda dan belum mempunyai anak, Nina Zatulini, harus sabar menghadapi Rifky Balweel, suaminya yang terkenal perhitungan dan kikir dalam beberapa hal. Di lain hal, Nina merupakan istri manja, sayang, dan perfect terhadap suaminya. Bahkan, saking ingin menunjukkan sikap manja dan girly, Nina sampai menggunakan desain rumah dan pakaian serba pink.

Nina tak habis pikir, mengapa suaminya, Rifky Balweel, yang menikahinya baru-baru ini tak begitu senang ketika ia ingin memiliki momongan.

"Dia perhitungan. Pas aku pengen minta momongan, dia malah bilang 'nanti biaya hidup dan segala macamnya gimana?' Padahal aku pengen banget punya anak," ucapnya, kepada C&R, dihubungi pekan lalu.

Keinginan Nina ingin memiliki buah hati sudah lama menggebu. Namun beberapa kali tidak digubris oleh Emir, tokoh yang dimainkan oleh Rifky. Sebagai pengusaha Palugada (singkatan dari apa lu mau, gue ada), Emir memang dikenal kikir dan perhitungan dalam beberapa hal. Sementara, Nina adalah seorang guru taman kanak-kanak, yang jiwanya suka sekali terhadap anak-anak.

Di lain hal, Nina yang diperankan oleh namanya sendiri, juga seorang istri yang manja. "Aku istri yang manja, aku juga perfect dan sayang sama suami (Emir)," ungkapnya, soal karakter yang dimainkan di sinetron Kita Nikah Yuk di RCTI setiap petang ini.

Sudah sepekan lebih, Nina memainkan karakter dengan nama peran seperti namanya sendiri di sinetron produksi SinemArt Productions itu. Ia masuk di pertengahan episode, bertindak sebagai tetangga baru Wasit (Ringgo Agus Rahman) dan Mawar (Naysila Mirdad).

Sejak itulah, kedekatan antara pasangan Emir-Nina dan Wasit-Mawar terjalin sebagai warga bertetangga. Namun, tak jarang kedua pasangan muda ini terlibat cekcok hanya masalah sepele.

Di sinilah, bumbu komedi kembali dimunculkan dengan karakter anyar seperti Nina, yang tentu saja bagian dari ciri khas sinetron garapan sutradara Indrayanto Kurniawan ini.

Tak hanya itu, pasangan suami-istri yang berasal dari lingkungan betawi ini juga punya panggilan kesayangan. Bila sapaan 'Bang' dipakai kepada lelaki Betawi, tidak demikian dengan Nina.

"Saya manggil Emir'Bubu'. Sedangkan, Nina dipanggil Emir 'Mumu'. Kan, gak perlu menggunakan sapaan istilah Betawi kalau kami dari keluarga Betawi. Kebetulan, sapaan 'Bubu-Mumu' opsi pilihan aku ke sutradara, akhirnya disetujui," katanya.

Tahap Produksi

Karakter manja dan manis Nina, juga tercermin pada keseharian Nina di sinetron ini. Mulai dari busana keseharian dan dekorasi kediaman yang identik warna pink. Di karakter ini, Nina adalah penggemar pink.

"Kalau disambung panggilannya menjadi Pinky Mumu, hehe. Padahal, aslinya aku suka ungu," singkatnya.

Keterlibatan Nina di sinetron ini adalah sebuah berkah saat aktivitasnya di dunia akting mulai agak renggang. Sutradara menawarkan Nina memerankan tokoh ini ketika dirinya selesai menjalani syuting film drama terbarunya, yang dirilis 4 Desember lalu.

Saat tengah promosi film itu, tiba-tiba tawaran sebagai tokoh Nina datang menghampiri. Nina baru mengetahui kalau dipasangkan dengan Rifky ketika tahap produksi.

"Awalnya sulit ketika membaca skenario, karena ini peran pertamaku sebagai ibu muda baru menikah yang belum punya anak. Untuk mendalami karakter, aku referensi film di YouTube. Aku pertama kali dipasangkan dengan Rifky, yang sebelumnya gak pernah tahu karakter dan melihat dia di sinetron lain," tuturnya.

Beruntung, Rifky adalah pemain, yang menurut Nina, mau menerima masukan dari pemain lain walau kali pertama bertemu. Nina pun sempat ragu dan khawatir soal itu. "Soalnya dia sudah lama main di sinetron ketimbang aku, tapi akhirnya kami cepat nyambung," tambah kelahiran Jakarta, 22 November 1991 ini.

Nina mengaku enjoy memerankan tokoh baru in Cerita yang tak muluk-muluk, tak lebay, dan dekat dengan keseharian warga Indonesia, menjadi alasan utama Nina mengambil peran ini. Ini juga sinetron pertamanya di SinemArt.

"Aku senang peran Nina karena bukan karakter pengganggu. Soalnya pemain lain, Ringgo, Naysila, dan lainnya pasti, kan banyak fans setianya. Jalan cerita sinetron ini juga bagus, real, menghibur, ringan, dan dekat dengan keseharian masyarakat," ucapnya.

Pada beberapa judul sinetron dan FTV lain, Nina pernah mendapat peran beragam. Mulai dari tokoh mahasiswi, wanita karier, pencopet bergaya tomboi, hingga ibu berhijab yang memiliki anak, pernah dilakoni.

Namun ada satu karakter yang sampai sekarang masih dipertimbangkan. "Aku belum pernah dapat peran antagonis. Pengen sih tapi takut sama hater-nya," ujarnya.

Lalu, bagaimana Nina mengisi waktu kosong saat jeda syuting di lokasi? Ia cukup membawa tikar lipat dari rumah, DVD player beserta beberapa kaset film, dan segera meluncur ke base camp, untuk berkumpul bersama pemain lainnya.

"Sisanya aku dengerin musik, sambil bawa makanan. Aku juga bawain buat teman-teman," tutupnya. Nina memulai debut saat membintangi sinetron Tarzan Cilik di RCTI, tahun 2009.

 

(Cek & Ricek, Edisi 853, 31 Desember 2014 - 6 Januari 2015)