Cut Meyriska : Teror Si "Hello Kitty"

Melihat wajah ini, pasti tak sedikit yang spontan berseru, "Si Hello Kitty!" Bukan berseru lucu, tetapi lebih kepada seruan sebal. Beberapa pekan belakangan ini karakter boneka Hello Kitty yang lucu, digemari anak-anak, tengah bergeser menjadi karakter wanita antagonis, pengganggu rumah tangga orang yang diperankan begitu nyata oleh Cut Meyriska (21) dalam sinetron Catalan Hati Seorang Istri (CHSI). Siapa yang tahan melihat kegilaan Hello Kitty? Umumnya wanita geregetan dan benci. Dan kebencian itu tak sedikit disalurkan hingga ke dunia nyata. Suatu hari, gadis yang akrab disapa Cika ini mendapat kiriman boks berisi mukena dengan pesan, "Daripada kamu mengganggu rumah tangga orang lebih baik kamu salat!" Duh. Pemah bermain dalam Arti Sahabat, Kepompong, Kutunggu Kau Di Pasar Minggu, baru kali ini Cika mendapatkan peran superantagonis yang sekaligus melesatkan namanya. Thanks to Hello Kitty! Tahukah Anda, tokoh Hello Kitty alias Karin ini sesungguhnya ada dalam kehidupan nyata. Namun bukan Cika tentunya. Lalu bagaimana kehidupan Cika sehari-hari setelah memerankan karakter antagonis paling menyebalkan?

Dari "Spongebob" ke "Hello Kitty"

Kesuksesan Cika menghidupkan karakter Hello Kitty tak lepas dari peran solid tim penulis dan sutradara. CHSI berangkat dari buku nonfiksi bestseller berjudul sama karya Asma Nadia yang dikemas apik dalam format layar kaca oleh penulis senior Hilman Hariwijaya. Buku ini berisi kumpulan curhat para istri, yang mayoritas pilu dan membuat mata basah. Penggalan-penggalan curhat itu nyata terjadi di sekitar kita, demikian dengan gambaran tokoh Hello Kitty. Membuka beberapa halaman buku ini, mendapati kutipan, "Suami adalah tipe lelaki serius, pendiam dan sangat dewasa. Lalu bagaimana ada kontak bernama 'Spongebob' di list-nya?" Meneruskan membaca beberapa paragraf, kami bisa menebak, ini dial Cikal bakal sosok Hello Kitty yang dituang Hilman ke dalam sinetron CHSI.

"Tokoh ini memang ada dalam kehidupan nyata. Hanya dalam curhat itu si suami menyimpan nama selingkuhannya sebagai Spongebob. Saya menggantinya dengan Hello Kitty agar terkesan lebih manis, lucu, dan remaja," jelas Hilman. Sikap obsesif yang dimunculkan dalam karakter itu pun tidak dilebih-lebihkan. Asma menambahkan, "Memang dalam kenyataannya wanita ini sampai mengancam mau bunuh diri, melabrak keluarga si laki-laki, ini benar terjadi."

Adalah tugas Hilman kemudian, sebagai penulis skenario, menambahkan bumbu kegilaan dan mentransformasi Spongebob menjadi sosok Hello Kitty. Selanjutnya adalah penghayatan Cika dan arahan sutradara Maruli Ara, membuat tokoh ini hidup di layar kaca. Begitu menghayatinya, kadang Cika merasa si Hello Kitty ini merasukinya hingga ke luar lokasi syuting.

Dimarahi sampai disumpahi

Dalam beberapa sinetron sebelumnya, gadis kelahiran Medan 26 Mei 1993 ini kebanyakan memerankan tokoh baik. Kalaupun mendapat peran antagonis, tidak seantagonis Karin alias Hello Kitty. "Karakter yang seperti ini belum pernah, karakter ini menurutku terus berkembang sampai benar-benar psycho. Aku berterima kasih kepada sutradara, pemain-pemain senior yang kadang memberikan masukan luar biasa, sampai-sampai tokoh Karin ini merasuki jiwaku. Aku sendiri harus mengontrol dan mengetahui dengan tepat kapan harus tertawa, menangis, teriak-teriak, marah," ungkap Cika.

Satu bulan sudah karakter Hello Kitty melekat padanya hampir 24 jam, dari Senin hingga Sabtu. Kadang mahasiswi Interstudi semester tujuh ini merasa karakter Hello Kitty yang mudah marah ini menempel dan terbawa hingga ke rumah. "Kadang pulang syuting sudah malam, sampai rumah marah-marah. Mungkin karena capek, ya. Sampai Mama bingung dan bilang, 'Lho, ini kenapa Karinnya dibawa-bawa sampai ke rumah, sih?'" cerita Cika disambung tawa geli.

Akan tetapi kalau sampai mengganggu suami orang, menyerang keluarga orang, sama sekali tidak terpikir oleh Cika. "Untuk apa saya harus sampai begitu. Enggaklah. Saya ini aslinya pendiam. Anak rumahan. Kuliah, syuting, setelahnya pulang ke rumah." Hanya satu bulan terakhir ini, gara-gara memerankan Hello Kitty, sifat pendiamnya sering disalahartikan orang sebagai jutek dan sombong.

"Memang efeknya macam-macam. Pandangan masyarakat kepada saya macam-macam. Beberapa orang enggak menyalahkan Karin juga, Karin hanya menuntut haknya. Waktu bertemu Bram (Ashraf Sinclair), dia enggak tahu Bram sudah beristri. Pacaran diam-diam setahun, dia enggak tahu Bram suaminya Hanna (Dewi Sandra), yang enggak lain sahabat kakaknya sendiri. Lalu Karin hamil. Dia hanya menuntut tanggung jawab. Tapi banyak yang enggak bisa menerima karena melihat dari sisi Hanna. Ada ibu yang marah-marah sampai mencubit saya. Di media sosial sering banget orang menulis pesan untukku, 'Jangan macam-macam, Mbak. Jangan suka mengganggu keluarga orang.' Ada juga yang berkata-kata kasar," urai Cika. Sampai ada yang menyumpahinya. "Kalau mau mati, mati aja sekalian. Sudah mati belum, sih?" begitu tulisan pengguna Twtter.

Walau gerutuan di sosial media begitu keras, Cika enggak takut citra sesungguhnya tercemar gara-gara Hello Kitty. "Semua kembali kepada masing-masing. Orang yang berpikiran luas akan mengerti ini hanya akting. Tapi memang enggak menutup mata, ada orang yang berpikir, wah, orang ini aslinya juga begitu, kali. Apalagi aku ini, kan aslinya diam. Sering dikira jutek. Jadi sekarang kalau bertemu orang di mana pun, kayak orang gila, senyum-senyum saja sendiri. Daripada dikira jutek," papar Cika.

Kadang Cika berpikir, kalau orang sampai bisa begitu marah kepadanya, berarti aktingnya lumayan berhasil. "Paling enggak melihat positifnya begitu. Orang sampai terbawa emosi, berarti upayaku berakting sebagai Karin enggak sia-sia," katanya. Sehari-harinya, percaya atau enggak, Cika yang cantik dan modern ini memang enggak banyak bicara, tidak terlalu suka menghabiskan waktu untuk hang out bersama teman-teman maupun berbelanja di mal seperti remaja umumnya.

Dengan jadwal syuting sangat padat, libur hanya di hari Minggu, Cika tak mau kuliahnya tertinggal. "Pagi aku pasti kuliah dulu. Apalagi kalau ujian. Kemarin ini aku ada ujian, jadi aku ujian dulu dari jam 10 pagi sampai jam 3 sore, setelah itu baru ke lokasi syuting. Otomatis pulangnya memang lebih malam." Ulah apa lagi yang akan dibuat Hello Kitty? Tunggu saja. Karakter ini selalu memberikan kejutan yang tak disangka-sangka. Kitty, Kitty, kapan, ya tobatnya?

 

(Bintang Indonesia, Edisi 1204, I Juli 2014)