Natasha Wilona - Aliando Syarief : Adu Akting Setelah 3 Tahun Menunggu

Kemampuan akting Natasha Wilona sedang diuji dalam sinetron terbarunya, Mawar dan Melati, produksi Sinemart. Dalam sine­tron tersebut, gadis yang akrab disapa Wilona itu berperan sebagai Melati. Dikisahkan, Melati memiliki saudara kembar tidak identik bernama Mawar yang diperankan oleh Dinda Hauw. Mereka harus berpisah dan tumbuh di lingkungan berbeda saat orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Dibesarkan dengan cara berbeda membuat mereka menjadi pribadi yang ber­beda pula, Mawar feminin dan Melati tomboi. "Me­lati itu gadis tomboi, kembarannya Ma­war, tapi memang wajahnya nggak mirip. Dia orangnya sangat berani, kuat, tegar, dan selalu berusaha melindungi Mawar apapun yang terjadi," kata Wilona saat di-temui Nyata di lokasi syuting di Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center, Tanjung Barat, Jakarta, Rabu (10/5). "Baginya yang terpenting da­lam hidup adalah Mawar dan mamanya, karena itu dia jadi wanita yang lebih keras," imbuhnya.

Tak mudah bagi Wilona untuk memerankan Melati. Hal itu karena Me­lati memiliki sifat yang bertolak belakang dengan dirinya. "Melati itu lebih kasar, lebih tomboi, lebih cuek, jutek. Berisik banget," jelasnya.

Memerankan tokoh tomboi adalah hal baru bagi Wilona. Maklum, sebelumnya ia selalu mendapat peran-peran yang feminin. Hal ini membuatnya merasa tertantang untuk mengambil peran tersebut.

"Aku harus membedakan penampilan, mulai pakai gelang hitam, pakai bajunya juga selalu yang gombrang, baju cowok. Cara duduknya nggak boleh terlalu cewek dan nggak  terlalu banyak make up," ujarnya.

"Gaya-gayanya agak kasar, jutek. Cara ngomongnya nggak boleh terlalu lembut. Saat ngobrol dengan lawan main, nggak boleh terlalu ramah, ha­rus lebih ceria, lebih tegar," imbuh gadis kelahiran 15 Desember 1998 itu.

Mulai Nyaman

Tantangan bertambah karena Wi­lona tak punya banyak waktu untuk mendalami karakter Melati. Saat syu­ting Mawar dan Melati dimulai, Wi­lona masih harus syuting untuk sinetron lain, Anak Sekolahan.

"Jadi untuk mendalami karakter itu aku lakukan di lokasi saja sambil membaca skenarionya. Aku menerima tawaran bermain di sinetron ini karena cerita dan karakternya bagus," tuturnya.

Wilona sempat mengalami kesulitan saat memerankan Melati. Beberapa kali ia harus mengulang adegan yang sama karena dinilai masih terlalu feminin.

"Saat aku syuting ini, aku juga lagi syuting peran lembut, lemah, dan suka nangis (Cinta di Anak Sekolahan, red). Perlu usaha keras untuk berakting dengan dua karakter berbeda dalam waktu bersamaan," ujarnya.

Episode demi episode yang Wilona jalani dalam sinetron Mawar dan Melati membuatnya makin nyaman membawakan peran tomboi. Selain karena sine­tron Anak Sekolahan telah usai, ia juga berusaha keras.

"Aku harus membaca jalan ceritanya sebelum syuting berlangsung dan menonton film hingga bisa mendalami karakter yang harus aku mainkan di sine­tron ini," kata Wilona.

Meski berperan sebagai gadis tomboi, tak jarang Wilona harus beradegan menangis. Kisah ke-hidupan yang dramatis memang menjadi daya pikat utama sine­tron Mawar dan Melati.

"Intinya drama, ada komedi dan romannya juga. Drama itu bukan tentang dua bersaudara tapi tiap tokoh punya kehidupan dan masa lalunya juga, punya cerita yang saling berkaitan satu sama lain," ucap Wilona.

Duet Tertunda

Dalam sinetron Mawar dan Melati, Wilona dipertemukan de­ngan pesinetron tampan, Aliando Syarief. Tiga tahun lalu, keduanya pernah mengunggah foto bersama saat direncanakan untuk beradu akting dalam si­netron Surat Kecil untuk Tuhan The Series.

Sayangnya, peran mereka akhirnya digantikan oleh Nikita Willy dan Caesar Hito. Baru di sinetron Mawar dan Melati inilah mereka bisa adu akting.

"Ini pertemuan kita setelah lama banget nggak ketemu," cerita Wilona.

Meski baru pertama kali bekerja bersama Aliando, Wilona tak mengalami masalah berarti. Keduanya memang sudah berteman baik sejak lama.

"Kita ada ngobrol-ngobrol. Senang aja sih. Ketemu lawan main baru, rekan kerja baru. Dan kebetulan kita juga sudah kenal lama, jadi nggak sulit," tutur Wilona.

Kedekatan keduanya tergambar jelas saat mereka memiliki julukan khusus untuk masing- masing, Wilona menjuluki Aliando cowok mesum, dan Aliando men­juluki Wilona cewek piranha.

"Julukan itu sebenarnya muncul karena adegan yang ada da­lam sinetron. Di sini aku sering marah-marah, jadi dia menyebutku cewek piranha," jelas gadis yang memiliki darah korea ini. "Aliando di sinetron ini berperan sebagai Juan, setiap ketemu Melati selalu memegang tangannya dan memeluknya, hingga Me­lati berpikir dia itu cowok mesum. Itu semua karena adegan," imbuh Wilona sambil tertawa.

Tak berbeda  jauh dengan Wilona, pertemanan yang sudah terjlin sebelumnya memudahkan Aliando untuk bekerjasama dengan Wilona.

"Dulu sempat ketemu Wilona karena casting bareng. Kemudian kita juga pernah ketemu saat ditawari untuk bermain di sinetron Surat Kecil untuk Tuhan The Series." kata Aliando.

Cukur Jenggot

Meski sudah berteman baik, Aliando tetap berusaha keras untuk membangun chemisty dengan Wilona. Cara yang dilakukan adalah dengan sering mengobrol saat break syuting.

"Dengan sering ngobrol akan lebih cepat tektokan buat dialog di tiap adegannya. Misalnya di saat seperti ini kita balesnya seperti apa. Karena kita tahu karakternya seperti apa," papar Aliando.

Selain bermain dengan Wilo­na, Aliando tertarik bermain dalam sinetron Mawar dan Melati karena ceritanya menarik. "Yang bikin seru ceritanya ini banyak konflik-konflik di luar kepala. Misalnya, ada Marcell Chandrawinata yang berperan sebagai Tyo, seorang sopir dari keluarga kaya yang disukai ma-jikannya," ucap Aliando.

"Tyo ini sudah punya pacar. Di situ terjadi konflik. Kemudian ada masalah pinjam meminjam wanita, dari Melati ke Mawar. Tukar menukar pasangan. Itu masalah percintaannya. Belum lagi masalah pekerjaan yang konfliknya berbeda lagi," kisah aktor kelahiran 26 Oktober 1996 itu.

Image Aliando di sinetron Ganteng-ganteng Serigala (GGS) yang sudah terlanjur melekat sebagai Digo si vampir temperamen, berubah total dalam si­netron Mawar dan Melati sebagai Juan yang jenaka.

"Juan itu karakter yang cool tapi jenaka. Juan ini seorang anak kuliahan yang mencari kerja juga, tapi nggak dapat-dapat kerja," kata Aliando.

Tidak sulit bagi Aliando untuk mendalami karakter Juan karena ia juga ikut serta dalam pembentukan karakter Juan sejak awal. "Aku membuat karakter Juan ini tidak jauh beda dengan karakter asliku," akunya.

Agar total dalam sinetron terbarunya itu, Aliando melakukan perubahan penampilan dengan mencukur habis kumis dan jenggotnya. Tapi begitu wajahnya sudah mulus, Aliando merasa tak nyaman. Dia lebih percaya diri dengan jenggot dan kumisnya.

"Aku sampai buat video gitu buat jenggotku. Video tersebut aku unggah ke instagram menampilkan dua penampilanku saat masih berjenggot dan setelah dicukur bersih," kata Ali­ando.  omi/adi

 

(NYATA, Edisi 2393, III Mei 2017)