Giorgino Abraham : "Aku punya kekuatan melawan orang tua..."

Kesan mendalam yang dirasakan saat iseng mengikuti casting, membuat Giorgino tertarik dengan dunia akting. Kini dia menjadi pusat perhatian para fans dan penonton sinetron Anugerah Cinta.

Tak bisa dipungkiri, jumlah penggemar pria yang akrab disapa Gino itu terus bertambah sejak membintangi sinetron Anugerah Cinta (AC). Pesinetron yang bam saja berulang tahun ke-22, akhir November lalu itu, bahkan menganggap para penggemarnya sebagai keluarga kedua.

"Karena berkat mereka juga aku bisa seperti sekarang, dikenal orang, dan bisa bertahan sampai sekarang. Merekalah yang memberi support sehingga aku bisa terus bertahan," ujar Gino saat ditemui di sela sela syuting sinetron AC di kawasan Ke-bagusan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Sebelum AC, Gino pernah membintangi film layar lebar, Tendangan Dari Langit, Pengejar Angin, dan Aku Cinta Kamu. la juga sudah mem­bintangi beberapa judul sinetron seperti Kutunggu Kau Di Pasar Minggu, Surat Kecil Untuk Tuhan The Series, Fortune Cookies, dan Anak Jalanan.

Tak heran ketika di AC, akting Gino disebut semakin memikat dan bisa membangun chemistry yang kuat dengan lawan mainnya, Irish Bella. Baginya, sukses sinetron AC tak lepas dari kerja sama tim yang padu di antara mereka, yang sebagian besar sudah saling mengenal sejak lama. "Aku merasa ada suasana kekeluargaan yang kompak bagi kami sesama pendukung sinetron AC. Mungkin, karena mayoritas pemainnya sudah pernah main bareng di si­netron sebelumnya, sehing­ga sudah tahu aktingnya seperti apa. Misalnya dengan Bairn Wong maupun Irish Bella kami sudah pernah main bareng di judul sinetron sebelumnya."

Kiat Sukses

Satu hal yang menarik dari perjalanan Gino sebagai aktor adalah kemampuan akting yang diperoleh secara otodidak. "Sejak kecil aku suka banget jadi entertainer, tampil menghibur di depan banyak orang, Di sekolah aku lebih suka kegiatan ekstrakurikuler, seperti pentas seni, teater, nyanyi, dance dan tampil di hadapan penonton. Kesempatan itu men­jadi kenyataan beberapa ta­hun belakangan."

Sebagai bintang baru, Gino pun berjanji akan berusaha profesional pada setiap pekerjaan yang diterimanya, termasuk pola kerja seharian selama berbulan-bulan melakoni syuting striping.

Kendati demi syuting kejar tayang, ia tak punya banyak waktu lagi di luar lokasi syuting untuk bertemu teman atau melakukan hobinya. "Pokoknya, aku berusaha profesional. Untuk menjadi enter­tainer yang baik, memang harus ada pengorbanan," kata Gino yang tengah ancang-ancang untuk meluncurkan single anyar. "Kemarin sudah take vokal, hasilnya sedang digarap di studio. Lagunya ditulis oleh komposer Mario Ricardo Tobing alias Mario Kacang," kata Gino yang merahasiakan judul lagu baru yang dimaksud.

Casting Mengesankan

Mengomentari karakter Arka yang diperankannya dalam AC, katanya sungguh jauh berbeda dengan kenyataan dirinya. "Sosok Arka digambarkan drama banget, misalnya mencintai Naura sampai segitunya. Tapi penonton menyukainya," ujar Gino yang menambahkan karakter Arka jauh berbeda dengan dirinya.

"Aku orangnya cuek dan dekat dengan orangtua," jelas si bungsu dari dua bersaudara dari pasangan orangtua berdarah Belanda-lndonesia, Geoffrey Abraham  dan Febbe Anggraeni. la pun bercerita soal dukungan yang ia terima dari kedua orangtuanya itu. "Mama tahu aku punya bakat di bidang ini dan memberi kebebasan memilih pekerjaan," tambah lelaki dengan tindik di kedua telinga ini.

Termasuk mengizinkan menindik telinga? Menurut Gino, semula papanya sempat protes. "Katanya kayak cewek, tetapi akhirnya mengerti asal jangan bertingkah seperti cewek. Ha ha ha. Kalau tato, enggak boleh setitik pun," ujar Gino pengagum pesepakbola dunia Christiano Ronaldo.

Seperti halnya menindik telinga, pilihan memulai karier di sinetron juga sempat mendapat kritik dari ayahnya sekitar 3 tahun silam ke­tika masih tinggal di Melbourne, Australia. Saat mengisi liburan di Jakarta, sahabatnya, Rendy Pangalila menganjurkan agar ikut casting film. Kesan manis mengikuti casting membuat Gino ketagihan.

"Sekembali ke Aiistalia, keseruan selama casting masih terbayang terus, sehingga aku memutuskan balik ke Jakarta. Sempat mendapat teguran dari papa, karena pengalaman aktingku masih nol. Tetapi aku yakin, bakal nyaman melakukannya, karena aku enjoy melakukannya," kenang Gino.

Sang ayah mengalah dan mem­beri waktu setahun di Jakarta. Kalau ternyata tidak berhasil, harus balik ke Australia. "Eh, dengan jam terbang yang masih nol dan berbagai keterbatasan, tapi dalam hitungan bulan aku sudah dapat job akting di film maupun sinteron, sambung menyambung sampai sekarang," ujar mantan tokoh antagonis pada sinetron Anak Jalanan ini.

Sukses itu dijadikan Gino alasan kepada sang ayah bahwa diri­nya masih bertahan di Indonesia. "Makanya aku merasa punya kekuatan untuk 'melawan' orangtua agar bisa tinggal di Indonesia sam­pai sekarang, yang sudah berjalan 3 tahun. Yang pasti sekarang aku menyukai pekerjaanku dan aku tetap di sini," ujar Gino semringah.

Sambil meniti karier, Gino pun tengah merangkai hubungan asmara dengan Angela Gilsha sejak 1,5 tahun silam. Namun, ditanya soal rencana pernikahan, ia mengaku masih jauh. "Masih pacaran, belum memikirkan jenjang selanjutnya. Tapi aku serius, pacaran tidak main-main, tetapi kami belum tahu ke depan seperti apa. Kami belum pernah ngomong soal pernikahan. Yang pasti, pacaran adalah langkah awal menuju pernikahan," ujar Gino berteka-teki.

 

(Nova, Edisi 1504, 19-25 Desember 2016)