Anna Gilbert : Main Sinetron Untuk Menyalurkan Hobi

Tiga tahun menarik diri dan ranah hiburan demi fokus kuliah, tahun ini Anna Karina Gilbert (20) kembali unjuk gigi. Taktanggung-tanggung, belia yang berulang tahun setiap 20 Desember ini terpilih menjadi pemeran utama sinetron harian Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love produksi Sinemart. Berjilbab sejak tahun lalu, Anna tidak sulti menjiwai karakter Aisyah Putri yang juga berjilbab.

Kali pertama melihat Anna tiga tahun lalu saat melakoni tokoh Nari Ratih dalam sinetron kolosal Tutur Tinular versi 2011 yang tayang di Indosiar, dia belum berjilbab, Tak diriyana, selang dua tahun, dia memutuskan menutup auratnya.

"Pada saat itu aku sedang memperdalam agama. Karena aku yakin Islam itu agama yang baik, jadi aku coba mengikuti syariatnya untuk mengenakan jilbab. Selain itu aku sudah ingin banget berjilbab," alasan Anna saat ditemui Bintang di lokasi syuting Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan.

Membantah keputusan berjilbab mengikuti tren artis berjilbab, ia berharap dapat mempertahankannya. "Mama sempat khawatir kalau nanti aku melepas jilbab. Insya Allah enggak akan dilepas lagi, amin," tutur Anna. Berjilbab, ia termotivasi untuk selalu memperbaiki diri. "Aku harus menjaga perilaku tetap baik supaya aku enggak sia-sia pakai jilbab," ungkap Anna.

Anna merasakan ketenangan setelah berjilbab. Tak ada lagi cowok iseng yang menggodanya seperti sebelum auratnya ditutup. "Lebih enak pakai jilbab. Karena kalau enggak pakai jilbab, suka dipandangi cowok-cowok di jalan. Dengan berjilbab, kalaupun dipandangi, pandangan orang biasanya baik. Bukan untuk digoda. Insya Allah jilbab ini menjadi pengingat buatku," kata Anna dengan wajah berseri. Reaksi tak terduga datang dari teman-temannya di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta.

"Mereka agak syok. Mengingat latar belakang keluargaku - papaku orang Amerika. Setelah aku pakai jilbab, mereka baru tahu aku Islam," cerita putri kedua dari empat bersaudara pasangan Mike Gilbert-Linda Zaitun. Berjilbab atas kemauan sendiri, orang tua Anna mendukung. "Mama kasih kebebasan, Papa pun support. Katanya, mau pakai (jilbab) atau enggak, terserah padaku," imbuh Anna, yang sebelumnya memakai nama Griffiths Anna. Dengan jilbab di kepala, Anna terlihat makin cantik. la tetap bisa berkreasi walau busananya kini lebih tertutup.

"Pakai jilbab masih bisa keren, kok. Tapi karena aku bukan tipe yang suka baca majalah atau lihat Instagram model-model hijab, aku lebih suka pakai jilbab yang simpel saja," beri tahu Anna kalem. Pakaian lamanya bisa disesuaikannya dengan penampilanhya saat ini. "Baju-baju lamaku ada yang sudah aku kasih kepada adikku, ada juga yang masih aku pakai untuk aku padupadankan," ungkap Anna.

KHAWATIR IP JEBLOK

Keberuntungan menaungi Anna semenjak berjilbab. Tak hanya dalam urusan pergaulan, dalam urusan pekerjaan Anna menjadi pemeran utama sinetron Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love. "Aku berperan sebagai Aisyah Putri. Anak SMA yang karakternya bijaksana di antara teman-temannya, tetapi juga masih kekanak-kanakan. Dia sering dijadikan tempat curhat teman-temannya," urai Anna. Anna memenangi peran ini setelah menyingkirkan puluhan calon pemain . lewat kasting. "Alhamdulillah aku yang terpilih. Aku enggak tahu apa alasan mereka memilihku."

Tokoh Aisyah diceritakan menjadi panutan teman-teman sekolahnya. Berbeda dengannya yang sungkan mengajak teman-temannya untuk berjilbab, Aisyah terbilang sering mengajak remaja lain untuk berjilbab. "Kan enggak mungkin memaksakan sesuatu kepada orang lain, kalau orang itu sendiri enggak mau," beri tahu Anna.

Memasuki minggu kedua penayangan, sinetron yang tayang di RCTI itu menembus posisi sepuluh besar data kepemirsaan televisi yang dikeluarkan AGB Nielsen. Anna tak menyangka. Besar harapannya, ia bisa menjadi inspirasi anak-anak muda. "Sinetron ini sesuai dengan keinginanku. Insya Allah lewat sinetron ini bisa mengajak anak-anak muda lain buat berhijab juga," ujar Anna yang mengawali karier pada 2010 lewat ajang pemilihan Cover Girl sebuah majalah remaja.

Syuting setiap hari, bintang iklan sebuah produk kecantikan dan produk sampo ini tidak meninggalkan bangku kuliah. Bagi gadis berkulit putih ini, karier dan pendidikan dapat dijalani bersamaan. "Karena sudah telat, aku enggak bisa cuti dan harus tetap kuliah. Cuma yang jadi kekhawatiranku sekarang, mengingat jadwal syuting yang padat, IP bisa jeblok, nih. Waktu sebelum syuting, sih alhamdulillah dapat IP 3," bilang cewek berbulu mata lentik ini sambil mengernyitkan dahi. Anna tidak mengejar popularitas di dunia hiburan. Niatnya selain ingin mencari uang, juga menyalurkan hobi. "Cita-citaku jadi pengusaha. Apa saja, yang penting uangnya halal," pungkasnya.

 

(Bintang Indonesia, Edisi 1221, II November 2014)