Fay Nabila : Dicaci-Maki Gara-Gara Riska

Berperan sebagai remaja culas dalam Orang ke Tiga, membuat jebolan Indonesia Mencari Bakat (IMB) Fay Nabila jadi punya banyak hatters Bagaimana ceritanya?

Gagal di Indonesia Mencari Bakat (IMB) pada tahun 2010, tidak menghentikan langkah Fay Nabila untuk berkarir di dunia entertain. Dancer asal Sura­baya itu kini banyak menekuni dunia seni peran.

Pada 2013 lalu, Fay menjajal kemampuan aktingnya dalam film Hasduk Berpola dan Coboy Jun­ior the Movie. Setelah itu Fay membintangi sinetron Bidadari Takut Jatuh Cinta (2014) dan Sitkom Keluarga Besar(2017).

Yang terbaru, gadis kelahiran 11 Februari 2000 itu terlibat da­lam sinetron Orang ke Tiga garapan Maruli Ara. Fay mendapatkan peran antagonis. Seorang remaja culas yang mendukung perselingkuhan bos di kantornya, karena dendam.

Ditemui Nyata di sela syuting Orang ke Tiga di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, belum lama ini, Fay mengaku bukan kali ini saja dia berperan antagonis. "Sebelumnya aku juga pernah ber­peran antagonis," ujar Fay.

"Kalau dulu antagonisnya suka marah-marah, kali ini lebih ke perilaku dan logika aku. Lebih ke sifat psikopat, bagaimana cara menghancurkan kehidupan orang lain," sambung pemilik nama lengkap Fay Nabila Rizka Alexander itu.

Untuk mendalami perannya. Fay banyak belajar dari film luar negeri yang dianggap cocok. "Karena karakter Riska itu bermuka dua terus nusuk dari belakang, ya aku cari referensi film yang ceritanya seperti itu," terang Fay.

Tantangan

Berperan sebagai Riska menjadi tantangan tersendiri bagi Fay. Bahkan dia mengaku sempat tidak percaya diri hingga membuatnya harus banyak diajari oleh sutradara.

"Waktu awal-awal, rasanya susah banget mainin karakter ini. Tiap kali mau take, aku reading terus sama sutradara hingga benar-benar paham watak Riska. Setelah paham, baru dilepas," beber Fay.

Kebimbangan Fay akhirnya terjawab. Dia sukses memerankan sosok Riska. Buktinya, banyak netizen yang menyerang Fay dengan kata-kata tidak pantas di akun medsosnya. "Banyak yang sebel sama aku. Aku di-bullydi In-stagram. Aku dibilang licik, kompor, tukang adu domba, pokok-nya ini itu. Sedih juga, sih. Masak sampai seperti itu. Aku kan cuma akting," ujar Fay.

Didukung

Untungnya Fay selalu mendapat dukungan dan nasihat dari ibunya, Ety. Fay disarankan untuk tidak ambil pusing dengan komentar-komentar pedas dan tidak pantas para netizen. Kalau memang tidak kuat, Fay disaran­kan untuk memblok akun tersebut. "Risih juga, karena sudah mengganggu image aku. Tapi aku ngikutin saran Mama. Kalau keterlaluan, biasanya aku blok akun-nya. Apalagi kalau sudah menghina fisik aku," kata Fay, kesal.

Sibuk di dunia akting tidak membuat Fay meninggalkan du­nia menari yang sudah ditekuninya sejak kecil. Alasannya, menari sudah menjadi passion-nya. Desember 2017 lalu, Fay ikut per­form dance di Bali.

"Saat itu aku tampil sebagai guest star (bintang tamu, red) di event Bali Battle Dance Compe­tition. Acaranya ramai banget, karena banyak juga yang datang dari luar negeri," terang Fay.

"Dari kecil aku memang nggak bisa diam. Energiku tersalurkan lewat dance. Awalnya aku kenal modern dan traditional dance. Tapi ternyata aku lebih suka mo­dern dance. Makanya aku masuk hip hop dance yang lebih ngelu-arin power bersama AXL dan Takupaaz," beber Fay.

Lantas bagaimana dengan sekolahnya? "Setelah ikut IMB, aku vakum setahun. Aku kembali ke Surabaya dan fokus sekolah. Bisa dibilang, aku kembali lagi jadi aku yang dulu," ujar Fay.

Setelah itu, Fay kembali me­nekuni dunia entertain. Gadis berambut panjang itu sempat pulang pergi Surabaya-Jakarta. Namun ternyata itu membuat Fay dan ibunya yang setia mengantar, kelelahan.

Belum lagi banyaknya biaya yang harus dikeluarkan dan waktu syuting yang sering bertabrakan dengan jadwal sekolahnya. Fay pun akhirnya memutuskan pindah ke Jakarta dan memilih home-schooling.

"Sekarang alhamdulillah banyak tawaran job di Jakarta. Capek ka­lau harus pulang-pergi. Makanya aku pilih stay di Jakarta dulu dan homeschooling di Technusa BSD (Bumi Serpong Damai, red)," kata gadis yang pernah bersekolah di SMUN 21 Surabaya itu.

Tunda Kuliah

Fay mengaku lebih menikmati homeschooling, karena lebih santai dan bisa disesuaikan de­ngan jadwal syuting.

"Aku kan ambil program yang mandiri. Jadi aku benar-benar be­lajar mandiri. Aku datang ke seko­lah saat UTS dan UAS saja. Aku coba adaptasi, karena materi pelajaran dari homeschool lebih ba­nyak dibanding sekolah formal," beber fans Jennifer Lawrence itu.

Setelah menyelesaikan SMU, Fay mengaku untuk sementara menunda melanjutkan ke perguruan tinggi. Dia ingin lebih fokus menekuni karirnya di dunia enter­tain lebih dahulu.

"Paling tidak dua tahun aku ingin fokus karir dulu. Selagi ada kesempatan, kenapa nggak di-ambil. Kesempatan kan cuma datang sekali. Setelah itu baru belajar dan bimbel untuk ikut tes masuk Fakultas Kedokteran. Aku juga nggak mau lama-lama tunda sekolah. Nanti malah lupa," tutur gadis yang ingin kuliah di Surabaya itu.

 

(NYATA, Edisi 2437, III Maret 2018)