Meyda Sefira : Dibalik Jilbabnya, Rejekinya Mengalir Terus

Bila Tuhan sudah berkehendak, tidak ada kekuatan apapun yang bisa menghalangi. Itulah yang terjadi pada Meyda Sefira. Dia terpilih dari 7000 peserta yang di audisi Sinemart diberbagai kota besar di Indonesia, untuk peran Ayatul Husnah di film Ketika Cinta Bertasbih.

Selain berkah dari Allah, juga karena Meyda memang punya talenta. Buktinya, seorang sutradara beken seperti Chairul Umam mempercayai Meyda langsung menjadi pemeran utama untuk filmnya Ketika Cinta Bertasbih. Padahal secara keilmuan acting, Mey­da masih nol. Tapi bidikan Chairul Umam pada Meyda memang jitu. Lewat tangan dinginnya, Meyda dipoles dan jadilah dia. Buktinya, setelah itu serangkaian judul dan film layar lebar -Ketika Cinta Bertasbih 1 &2, Dalam Mihrab Cinta, Cinta Suci Zahrana - dibintangi mojang Bandung ini.

Sekarang ini Meyda, tengah membintangi serangkaian sinetron produksi Sinemart. Salah satunya berjudul Berkah yang ditayangkan di RCTI. Seperti di sinetron-sinetronnya terdahulu, sepertinya sinetron bernuansa relegi ini menjadi miliknya. Meyda sendiri tidak tahu, kenapa produser hampir selalu memper­cayai sinetron relegi padanya.

"Saking seringnya saya membintangi sinetron dan film bernuansa relegi, sehingga banyak yang memberi cap saya artis spesialis religi. Artis berjilbab. Bagi saya bukan masalah. Yang penting, saya menjalani peran sesuai apa yang diinginkan sutradara. Dan Alhamdullilah, dengan seringnya bermain di sinetron dan film relegi, dimana saya harus berjilbab, rezeki saya terus mengalir," kata Meyda yang di Berkah berperan sebagai Aisyah. Suka peran itu?

"Yah, sukalah. Meski sama-sama sinetron relegi, tapi di Berkah ada tantangan baru lagi. Jadi, saya menikmatinya...," tukas Meyda.

Nggak kepingin peran yang lain ? "Ya kepingin dong. Saya rindu peran menantang. Ingin film klassik, perempuan heroik. Katanya kemampuan aktingmu itu otodidak ya ? "Iya, tapi dengan berjalannya waktu 'kan ilmu saya dapat. Lewat arahan sutradara atau lewat diskusi dan menimba ilmu dari para senior yang menjadi teman dan lawan main. Alhasil ya saya seperti inilah adanya," jawab Meyda merendah. Kelihatannya kamu jadi keterusan nih di dunia entertainment, padahal cita-cita kamu 'kan kep­ingin jadi dosen ?

"Tetap. Cuma sekarang ini lagi konsentrasi di dunia acting. Kalau sudah tepat waktunya, Insya Allah cita-cita itu akan ada jalannya," tukas Meyda, yang merupakan alum­nus Institut Teknologi Nasional.       Mojang Bandung kelahiran 20 Mei 1988, merupakan sarjana Teknik Lingkungan. Dan kalau sekarang ini dia terjun ke dunia acting karena ingin memenuhi keinginan orangtua saya. "Jadi keberadaan saya sekarang ini di dunia entertainment, untuk membahagiakan orangtua saya," tambahnya.

Mungkin karena baktinya itulah, sampai kini karier Meyda terus menanjak. Meski dia harus tetap mengenakan berjilbab, Meyda tetap pede. Bahkan dibalik pemakaian busana taqwa itu Meyda merasa rezkinya ter­us mengalir. Keyakinan inilah yang Membawa putri Ir. H Irvin Murad dan Hj Annie Maryani ini menggapai sukses di dalam seni akting.

 

(BintangFilm, Edisi 23, Juli 2013)