Nikita Willy : Impian Tertunda

Muda, cantik, berprestasi, sukses, dan kaya. Gambaran ini menjadi sebuah pembuktian bahwa dengan kerja keras tak mustahil seseorang sukses di usia muda. Tepat di titik inilah fase kehidupan aktris muda Nikita Pumama Willy (19). Terus mengeksplorasi bakat dan tak mau berhenti belajar menjadi 'mantra' yang mendorong dara kelahiran 29 Juni itu untuk terus berkarya. Namun, ada satu impiannya yang masih harus menunggu. Di sela waktu pemotretan untuk wajah sampul femina, ia berbagi cerita.

MENGELOLA SUKSES

Mengawali karier aktingnya di usia 8 tahun lewat sinetron Bulan dan Bintang, kini sudah puluhan 5 sinetron, FTV, dan film layar lebar yang telah dibintanginya. Baik sebagai pemeran utama atau pemeran pembantu, sinetron yang dibintanginya selalu berhasil menembus rating tinggi. Di antaranya, Doa Membawa Berkah, Safa dan Marwah, Putri yang Ditukar, dan yang masih bergulir saat ini Surat Kecil untuk Tuhan.

Keseriusan dan totalitasnya berkarya membuatnya menyabet gelar Aktris Terbaik di ajang Panasonic Gobel Awards 2010 dan 2011, serta tiga kali memenangkan penghargaan Kids' Choice Awards 2010, 2011, dan 2012.

Semua pencapaian ini tidak diraih dengan mudah. Ketika memerankan tokoh utama penderita kanker di sinetron Surat Kecil untuk Tuhan misalnya, ia tak hanya mempelajari karakter tokoh lewat skrip, tapi juga riset melalui internet, serta bertandang ke rumah sakit kanker, dan yayasan untuk anak-anak penderita kanker.

"Mereka itu super woman! Saat melihat semangat mereka, saya harus mati-matian menahan tangis. Mereka sungguh butuh dukungan," ungkap Nikita, berharap perannya itu bisa membantu menguatkan spirit mereka yang sedang berjuang melawan kanker.

Karier yang melejit serta kejaran uang tidak membuat artis muda terkaya di tanah air ini terbuai dan bersantai-santai. la sadar, tingginya kompetisi serta cepatnya perputaran roda popularitas di bisnis hiburan harus dihadapi dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi.

"Apakah dunia artis memiliki masa kedaluwarsa? Jawabannya tergantung dari masing-masing artis. Kalau kita terus mengasah talenta, Insya Allah karier akan terus berlanjut dan orang-orang juga masih menunggu karya kita," jawab aktris yang bernaung di rumah produksi Sinemart ini, bijak.

Tidak sekedar bicara, Nikita membuktikan ucapannya ini dengan mengembangkan dengan serius bakatnya yang lain, seperti menyanyi. la ingin menepis anggapan orang terhadap tudingan 'aji mumpung' dengan menelurkan single dan album, dari tahun 2010 hingga 2013.

Beberapa lagunya yang cukup dikenal adalah single religi Keyakinan Hati, Kutetap Menanti, Pantas Untukku. dan Lebih Dari Indah (2011), yang mengiringi sinetronnya, Putri Yang Ditukar. "Ini album impian saya yang berisi 10 lagu garapan kompcser andal,  Melly Goeslaw, Anto Hoed, Eka, dan Noey Java Jive," jelasnya.

MEMILIH LURUS

Sebagai public figure, Nikita sadar, di bisnis hiburan yang penuh intrik dan gosip, menjaga sikap dan emosi untuk tetap stabil tidak mudah.

Nikita menyadari efek samping popularitas ini di awal ia terjun ke dunia hiburan saat ia berusia 8 tahun. Ketika itu ia bermain bersama para bintang senior, seperti Cut Tary, Dicky Wahyudi, Attar Syah, dan Ponco Buwono.

la kaget menyaksikan keagresifan wartawan infotainment mengepung lokasi syuting terkait sebuah berita yang perlu diklarifikasi.

"Apa yang saya lihat dulu itu kini saya rasakan sendiri," ungkap Nikita, mengingat insiden tersebarnya foto mesra mirip dirinya dan Diego Michiels, kekasihnya, di dunia maya.

Nikita yang awalnya menanggapi dingin, akhirnya jadi gerah dan menggelar konferensi pers untuk meluruskan berita bohong tersebut.

"Yang pintar pasti tahu kalau itu bukan kami. Diego punya tato di lengan kanannya, pria difoto itu tidak," ujar Nikita, jengkel.

Bagaimanapun, ia sadar bahwa sebagai selebritas, kehidupan pribadinya akan dicari semua orang. Oleh sebab itu, Nikita memilih untuk hidup lurus-lurus saja.

Namun, ini tidak berarti membuatnya harus menjadi orang lain saat di muka umum. Baginya, seorang public figure juga manusia biasa, yang tidak lepas dari kesalahan. Bahkan, sebaik apa pun public figure berusaha menjaga citra dirinya, tetap saja ada orang yang tidak suka.

MASIH MENGEJAR MIMPI

Sebagai artis multitalenta, jadwal hidup Nikita supersibuk. Dari membintangi sinetron stripping yang menyita waktu dan stamina, jadwal promo album, acara on air/off air, serta jumpa penggemar bersama para Nikilovers.

Di tengah jadwal padat itu, Nikita masih sempat menerima tawaran pekerjaan sebagai bintang iklan. Dengan pendapatan untuk sinetron stripping hingga Rp50 juta untuk tiap episodenya, serta iklan yang banyak, tidak heran jika media menggelarinya sebagai salah-satu artis terkaya di Indonesia.

Pernahkah ia merasa lelah karena bekerja begitu keras? "Saya penganut work hard play hard," ungkapnya. Seperti sekarang ini. ia bekerja mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Setelah itu, ia akan mengajak orang tua dan teman-temannya berlibur ke luar negeri.

la juga berusaha memanjakan diri sendiri dengan mendatangkan beautician langganannya ke rumah untuk manikur-pedikur, merawat rambut, dan tubuh.

Tiap pagi ia juga selalu berusaha berolahraga, minimal lari di treadmill selama 30 menit. Tiga kali seminggu, selama dua setengah jam, personal trainer melatihnya agar tubuhnya tetap indah dan fit. "Kalau tubuh tidak fit, mood seharian untuk bekerja bisa rusak," tambahnya.

Sebagai artis berpendapatan tinggi, Nikita memercayakan pengelolaan keuangan kepada ibunya, yang juga manajernya. "Buat saya, Mama adalah ratu di rumah, sementara saya dan Winona, adik saya, adalah princess-nya," ujar putri sulung Henry Willy dan Yora Febrine ini.

Meski begitu, ia senang telah berhasil membangun sebuah rumah megah dari hasil jerih payahnya. Rumah tiga lantai dengan 8 kamar dengan kolam renang dan ruang karaoke itu berdiri di atas tanah seluas 800 meter persegi, di daerah Jatiwaringin, Jakarta Timur.

Dunia bisnis hiburan yang sangat menuntut membuat Nikita memilih menjalani frame. schooling, la juga sempat kuliah satu semester, lalu memutuskan berhenti karena merasa kuliah tidak menjawab kebutuhannya.

Meski rindu kembali ke sekolah, ia merasa masih harus menunggu. "Mama dan Papa sudah bercerai. Saat ini saya ingin konsentrasi kerja untuk Mama dan adik. Setelah itu, saya ingin sekolah lagi," ungkapnya. Kali ini, ia ingin belajar di sekolah culinary, mengambil jurusan chef!

Memang, memasak menjadi hiburan di sela-sela jadwal padatnya. Kalau sudah begini, orang-orang terdekatnyalah yang kebagian senang. Salah satunya, sang kekasih, Diego.

"Diam-diam saya belajar membuat makanan kesukaan Diego, boerenkool, dari YouTube!" ujarnya tertawa. Kerja kerasnya pun terbayar saat melihat wajah sumringah Diego saat menikmati masakannya.

Meski bukan pria romantis, Diego berusaha membalas kemanisan kekasihnya dengan datang ke lokasi syuting, membawa buket mawar jumbo dengan tulisan,"/ love you Nikita".

"Saya kaget. Sebenarnya, dengan Diego menjadi dirinya sendiri adalah hal paling romantis buat saya," ungkap Nikita, yang kini terpaksa melepas kangen melalui aplikasi FaceTime (sejenis Skype untuk smartphone) karena Diego sedang bermain di klub Kota Palembang.

 

(Femina, Edisi 45, 16-22 November 2013)