7 Manusia Harimau : Sinetron Dengan Rating Tertinggi

7 MANUSIA Harimau, pernah menggunakan anjungan Bengkulu di Taman Mini Indonesia Indah. Begitu juga anjungan Riau. Kemudian pindah lokasi shooting di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur. Disini, dibangun rumah adat Bengkulu dan Riau dengan ukuran yang sama. Sinetron ini disebut sebut berada di rating tertinggi.

"Sebenarnya ini hasil kerja keras", bilang Sigit Hardadi pemeran Datuk Abu. "7 MH agak berbeda dengan sinetron lain. Kenapa karena diangkat dari sebuah novel. Karya Motinggo Boesye. Yang didasari oleh budaya tempatan. Budi daya yang ada di daerah Bengkulu. Setting dari 7 MH ini yang menjadikan dia agak berbeda dengan sinetron lain. Artinya dia betul betul mengangkat budaya satu dae­rah. Meski bagian cerita ini ada dimana mana, di Padang ada, Palembang, Lampung, dan mungkin sampe di Jawa.

Kebetulan yang ditulis oleh Motinggo Boese daerah Bengkulu, Di sana ada keseniannya, disana ada sesuatu yang mistis. Jadi saya mau katakan bahwa kalau sinetron ini ratingnya tinggi saya merasa bersyukur , merasa berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, merasa berterima kasih kepada penonton yang sudah menggemari sinetron ini. Mengapa, menggemari sinetron ini kembali lagi tadi yg saya bilang mengangkat cerita daerah dan kemasannya itu bisa diterima dari anak anak sampe orang tua. Orang tua melihat karya Motinggo secara sastra, orang orang dari tanah Sumatera ingin tahu, ingin mengerti atau senang cerita tempatan diangkat kepermukaan, kemudian ada bumbu-bumbu, ada trick perkelahian, perubahan dari manusia jadi manusia harimau.

Sigit merasa takjub dengan adegan perkelahian (fight­ing). "Padahal dari jaman muda saya gak pernah terjun dalam film action, Enggak pernah belajar ilmu bela diri, Sampe usia saya yang sekarang ini, 58, untuk berkelahi dapat menguras tenaga. Saya bilang sama sutradara fighting, Pak Robert Santosa bahwa saya mempunyai kelemahan karena itu saya di-kasih pemain pengganti (stunt). Yang jelas, dari 7 orang yang mempunyai pengalaman action kan Willy Dozan. Dari muda dia memang sudah bergerak difilm action.

Disamping Willy Dozan, ada Leon Dozan, anak dari perkawinan dengan penyanyi Betharia Sonata. Dua duanya bertemu disini. Leon sebagai Arsya anak orang terkaya didesa Kumayan.. Dalam sinetron ini keduanya bertemu satu frame sekitar 20 scene. Jadi tidak selalu bertemu. Per­nah bertemu juga di Film layar lebar 'Duel, The Last Chaise'.

"Saya enggak memaksa", bilang Willy tentang Leon. "dia punya bakat, kita arahkan aja kalau.....mau diarahkan". Lalu bertanya, "Mau diarahkan gak, kamu". Dijawab,......mau," kata Willy Dozan, sang ayah.

Mamanya kan penyanyi, kenapa gak ikut jadi penyanyi ?

"Pengen juga. Tapi......film dulu deh", jawab Leon. Disambung oleh Willy, "Yang penting ini awal dari karir dia, harus banyak belajarlah, supaya aktingnya bagus. Kadang kadang saya ajarin, kalo lagi mau. Kalo gak mau ya biar jalan sendiri aja. Bakat ada, tapi belum bagus. Perlu diperbaiki, aktingnya, cara jalannya. Kayak saya, waktu baru mulai juga begitu." Willy dan Leon bertemu dalam adegan.....latihan. Harimau Tunggal melatih Arsya. Dari kecil Leon sudah bela­jar ilmu bela diri. Sejak Tk. belajar taekwondo sampe kelas 6 SD Setelah itu, mulai belajar karate.

Sinetron ini memerlukan penataan artistik yang beda melebihi drama biasa. 38 orang ahli di bidang masing masing bekerja dibawah pimpinan Fally Nandra. Dialah, yang kita kenal dengan sebutan art director. Menyiapkan berbagai keperluan, apakah rumah kecil atau rumah besar, istana, gedung tua, bangunan kuno, studio, goa, pengantenan, bahkan semak semak . Hutan seluas 2 hektar dikontrak untuk mewujudkan keperluan 7 Manusia Harimau. Termasuk set rumah penduduk, Terbuat dari kayu, dari kulit bambu, ataupun papan cor, Rumah mini juga dibikin untuk orang orang kerdil.

Fally Nandra pasti bangga pada semua yang berhubungan dengan kerja timnya. Tetapi istana Hang Cinda dianggap paling dibanggakan. "Karena disitu lumayan saya bisa sedikit berkarya dengan imajinasi saya, didukung oleh teman teman saya. Saya sangat bangga karena itu ide murni saya. Kalo rumah rumah disana saya yang bangun juga tetapi saya meniru rumah atau bangunan yang asli. Seperti rumah adat bengkulu, dibangun dengan skala 1 banding 1. Begitu juga rumah adat Riau".

Tentang kebanggaan ini, Fally menyebutkan, "Gerbang istana dibuat dari bahan poliretan. Seperti busah, gampang dibentuk. Tidak seperti di Hollywood, kalo bikin gerbang menggunakan batu alam. Seperti yang saya lihat di youtube atau di internet itu, dia mengejar keaslian. Kalau kita kan gak mungkin. Dengan poliretan itu sudah paling baik. Ka­rena mudah dibentuk, pembuatannya cepat, dan murah".

Di istana Hang Cinda, Meriam Bellina sedang mengganti contact lens. Kenapa harus diganti ?.

"Supaya dapat kesan siluman". Begitu alasannya. "Aku mau dapetin beda siluman dan manusia. Bisa ganti ganti mata. Dan mata adalah jendela. Kesetanannya Hang Cinda itu aku mau lukisin di mata. Baju juga. Aku ganti ganti terus. Kostum aku sudah ada 11 macem. Dan bagian dalamnya aku ganti pake bodysuit, supaya lebih gampang fighting. Itu inisiatif aku sendiri". Bicara rating, menurutnya, kita seba gai pemain enggak bisa terlalu sombong banget. Karena itu kan, kerja tim. Ceritanya sudah menarik, kita hanya menambah sedikit sebagai pemain. Jadi, kesempatan, dan waktu, kena dihati penonton.. Penonton anak anakpun, orang tua-pun, mereka bisa enjoy menonton 7 Manusia Harimau.

Bagaimana kesiapan menghadapi fighting scene ?.

Kalo saya, dari dulu senang olah raga. Ditambah dengan scene kayak gitu, saya lebih suka. Sambil kerja, sambil olah raga membuat pisik kita lebih kuat. Lebih sehat. Memang, shooting tiap hari tidak ada liburnya. Tetapi tetap bersyukur. Saya, puji Tuhan, lokasi shooting sangat deket dengan rumah. Jadi, kalo saya lagi nunggu, saya kabur ke rumah dan saya bisa bersama anak anak.

"Saya gak pernah ngapalin dialog", kali ini Mer bicara soal daya hafal. "Justeru itu yang kita harus jaga. Dengan ngisi TTS dengan.....banyak baca buku. Ada istilah, kalo apa yang kita punya, kita enggak pake, kita akan kehilangan. Sama aja kalo kita gak pake otak kita, lama lama otak kita akan hilang. Daya

hafal......Puji Tuhan makin kemari makin canggih. Makin bagus. Bahkan dialog orang lain pun saya hafal".

Banyak yang datang ke lokasi shooting 7 Manusia Harimau. Lebih lebih pada hari libur. Melihat peralatan, maupun bentuk rumah, dan paling utama adalah berphoto dengan pemain.

"Ada perasaan bangga dan senang. Karena mereka ada­lah pengunjung yang tahu kita shooting disini, jauh jauh dateng untuk sekedar photo, sekedar melihat kita shooting dan itu adalah suatu kebanggaan. jujur aja, setiap week-end, disini rame. Rame sekali. Bahkan kita sebagai pemain kewalahan, tapi buat saya itu bukan masalah besar. Jika saya memposisikan sebagai mereka, penggemar, pasti saya akan minta berfoto kepada orang yang saya suka.Dan itu adalah hat yang wajar", begitu komentar Samuel Zylgwyn.

"Puji Tuhan, kerja keras kita terbayar dengan diberikan rating oleh Tuhan yang baik dan bagus dan kabar rat­ing tertinggi itu saya iya-kan, karena memang kami menerima buktinya. Kami senang kami bersyukur, dan bangga karena tontonan yang kami buat ini memang layak ditonton, dan ditunggu tunggu oleh orang Indonesia".

Perbedaan dengan sinetron terdahulu yang pernah dibintangi, Samuel menyebutkan sebagai ... drama cinta . Sekarang lebih kepada legenda daerah. Begitu juga, ade­gan fighting, dilakukan hampir di setiap episode.

"Saya gak ada basic ke ilmu bela diri. Awalnya kaget, karena memang tidak terbiasa fighting.Tapi lama kelamaan seiring jalannya waktu, jadi terbiasa. Ya, enggak terlalu berat juga".

Hari itu dibuat adegan perkawinan adat Bengkulu, Dalam upacara tersebut terlihat manusia harimau menghadiri pasangan pengantin Adjie 'Lebai Karat' Pangestu dengan Ratih.

 

(Bintang Film, Edisi 44, Juli 2015)