Karakter Feminin Junior Liem

Berperan sebagai Ryan dalam sinetron Kita Nikah Yuk, Junior Liem, tertantang oleh peran berbeda, sebagai pria bersikap kemayu alias feminin. Ryan digambarkan sebagai sahabat dekat Mawar (Naysila Mirdad). Padahal, di beberapa film, FTV, dan sinetron yang pernah dilakoni selama ini, ia kerap tampil sebagai cowok culun dan kutu buku. Bagaimana Junior melakoni peran barunya ini?

Rambutnya masih sedikit memerah ketika Junior Liem tengah dirias oleh hair stylist, Kamis (4/9) malam. Junior, yang berperan sebagai Ryan, sahabat Mawar (Naysila Mirdad), tengah menunggu take syuting. Junior memang sengaja menghighlight merah rambutnya demi peran terbarunya dalam sinetron Kita Nikah Yuk.

"Saya mendapat peran sebagai cowok feminin. Lalu sutradara menyarankan rambut saya dicat merah, supaya senada dengan gesture dan karakter Ryan," ungkapnya, di lokasi syuting Kita Nikah Yuk, di Studio Persari, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/9) malam.

Berperan sebagai cowok feminin, Junior mengaku bangga dan tertantang. Tertantang, lantaran peran yang dilakoni di sinetron ini jauh berbeda dari karakter sebelumnya. Karena Junior berwajah polos dan lugu, ia kerap mendapat peran sebagai cowok kutu buku dan culun pada beberapa sinetron, FTV maupun film layar lebar.

Namun, dalam sinetron garapan SinemArt Productions ini, pria yang mengawali debut di film Kamulah Satu-Satunya (2007) ini dipercaya memerankan tokoh berbeda, yaitu cowok kemayu.

"Karakter dan tingkah laku Ryan seperti cewek, tetapi bukan banci lo. Hahaha. Karena sebenarnya Ryan juga suka cewek yang agak tomboi. Selain itu, Ryan berkarakter dewasa. Makanya Mawar sering kali curhat sama Ryan. Dia selalu ada buat Mawar. Ya sebagai sahabat baik, kasih masukan, tetapi suka protektif dan ngambekan," jelasnya, membeberkan karakter sesungguhnya.

Masukan

Mendapat tawaran peran karakter tersebut, Junior, awalnya sempat ragu. Bahkan kurang percaya diri. Bagaimana tidak, selama ini, dalam beberapa judul yang pernah ia bintangi, ia kerap memerankan tokoh lugu dan polos.

"Awalnya saya takut image jelek buat lingkungan atau orang-orang di sekitar saya kalau memerankan tokoh ini. Lalu saya ambil karena mau mencoba hal yang baru," ucap pemeran Herman dalam film Operation Wedding (2013) itu.

Junior pun berusaha total mempelajari karakter tersebut. Mulai dari gesture, busana, sampai riasan yang ia kenakan. "Saya mencari referensi busana dari beberapa orang yang gay atau berpenampilan metroseksual yang saya lihat atau temui. Bedanya, saya enggak mau berdandan seperti banci," terang pria berdarah Tionghoa, kelahiran Jakarta, 2 Juni 1985 ini.

Soal karakter, juga senada dengan pilihan busana. Ia kerap melihat mengamati dari beberapa orang, seperti manajer artis, desainer atau orang-orang, yang menurutnya memiliki tingkah laku serupa seperti peran yang ia lakoni. Bahkan, tak jarang ia menerima masukan dari beberapa orang yang ia kenal atau dilihat di sekitar.

Mendapat peran beda, respons dari orang-orang sekitar Junior berdatangan. Misalnya teman-temannya yang justru menaruh apresiasi. "Yang enggak disangka justru respons teman-teman dan penggemar di social media, 'hebat, ya, kok berani meranin begituan', kata mereka. Hahaha. Pokoknya sejauh ini positif," tambahnya. Di awal-awal episode, ia mengakui, karakternya sebagai cowok feminin sempat sedikit kurang polesan. "Awal-awalnya enggak terlalu terlihat (feminin) seperti sekarang. Saya selalu perdalam karakter ini, banyak cari tahu," ungkapnya.

Selain tertantang pada karakter ini, Junior ternyata memiliki hambatan lain. Sebisa mungkin, ia harus menjaga ritme peran yang dibawakan. "Saya harus menjaga karakter ini, karena pertama kali saya bawakan. Di scene-scene awal, sempat ketipisan (feminin), belum terlihat. Kadang juga terlihat tebal setelah editing. Makanya, saya cari yang tengah-tengah," ucapnya.

Bahkan, ketika syuting selesai dan kembali take, ia pernah lupa pada karakter semula yang ia bawakan. Menjaga ritme itu, yang menurutnya susah-susah gampang, lantaran bertolak belakang dengan karakter Junior sehari-hari.

Selain peran cowok feminin, kutu buku, dan cowok culun, Junior ternyata sempat mencicipi karakter antagonis pada program bioskop Indonesia di Trans TV berjudul Misteri Resep Kaya, akhir 2013 lalu. Mendapat kesempatan peran berbeda, adalah juga keinginannya. "Saya enggak mau pilih-pilih peran atau cuma bisa di satu karakter saja," tambahnya.

Selanjutnya, karakter apa lagi yang hendak dilakoni? "Bukan di karakter apa. Tetapi karakter yang jalan ceritanya seperti apa dan bagaimana? Kalau jalan ceritanya bagus, karakter apapun pasti saya terima," imbuhnya.

 

(Cek & Ricek, Edisi 837, 10-16 September 2014)