Mischa Chandrawinata : Kembar Membawa Hoki

Pemeran Dino yang kerap dibohongi wanita di sinetron Jakarta Love Story ini ceplas-ceplos gaya bicaranya. Namun, begitu ditanya soal Jessica Mila, Mischa Chandrawinata tiba-tiba tersipu.

Sebuah sinetron terbaru berjudul Jakarta Love Story produksi SinemArt sudah tayang perdana di RCTI. Pemeran utamanya bukan pemain sinetron biasa. Sinetron Jakarta Story Love bercerita tentang kehidupan keseharian masyarakat Jakarta. Ada yang tengah merasakan jatuh cinta, cinta segitiga, persaingan dunia karier, dan sebagainya. "Pokoknya nanti pas nonton, banyak cerita yang menggambarkan, 'Oh, ini cerita hidup gue banget, nih!" katanya.

Dalam sinetron ini ada empat tokoh utama, yakni Mischa Chandrawinata yang berperan sebagai Dino, Rezky Aditya (Aryo), Rionaldo Stockhorst (Teguh), dan Kenang Mirdad sebagai Ucok. "Karakter Teguh itu paling miskin, Ucok mendingan, Dino berkecukupan, dan Aryo yang paling tajir," beber Mischa.

DINO SELALU DIBOHONGI WANITA

Dino adalah pria ganteng yang selalu setia pada kekasihnya. Namun perempuan yang dicintainya tidak menganggap ketulusan cintanya. Malah lebih memilih Vito (Delano Rijke Daniel) yang kaya raya. Baginya hidup tak bisa hanya bermodalkan cinta, tapi dengan uang dan barang-barang mewah.

"Dino itu salah satu tokoh utama dari 4 sekawan. Dino sebenarnya cerdas, tapi soal cinta dia bodoh sekali. Sering dibohongi perempuan cantik. Jadi, kalau dia jatuh cinta, maka perempuan yang dicintainya itu hanya mengejar hartanya saja," cerita pria kelahiran Hannover, Jerman, 29 Maret 1987 ini tentang perannya sebagai Dino.

"Padahal Dino itu pria yang nggak neko-neko. Keinginannya juga nggak muluk-muluk. Keinginanya cuma punya kerja tetap, punya pasangan, punya rumah dan punya mobil sederhana. Dino memprioritaskan teman-teman daripada kekasihnya. Tapi nanti dia pacaran sama Cathy (Keth Agustine), bosnya," lanjutnya.

KENDALA DAN PERISTIWA LUCU

Dalam berakting banyak kesulitan yang dialami Mischa. Tetapi ada juga hal-hal lucu. "Ada adegan aku harus nangis tersedu-sedu, karena diputus sama kekasih. Nah, susahnya di situ.

Karena aku nggak begitu kalau putus pacar, hehe... Lucunya lagi, pas lagi capek-capeknya syuting, ada adegan aku nasihati si Aryo atau Rezky. Dia manggut-manggut, bertopang dagu gitu. Lama ditunggu, nggak ada respons. Eh ternyata dia tidur. Kebayang nggak sih, kita semua memerhatikan dia sambil ketawa-tawa, dia pulas sambil duduk."

Kendala lain yang dialami adalah jadwal syuting yang loncat-loncat, kadang dua minggu syuting, dua minggu break. Tapi yang menyenangkan, "Kalau ketemu lawan main yang berpengalaman seperti Rionaldo. Dia suka kasih masukan dan saran, jadi aku gampang cari chemistrynya. Sutradara Vemmy Sagita juga seorang yang perfeksionis. Dia mau setiap adegan bagus. Setiap kali aku salah sedikit saja, dia langsung kritik. Tapi itu bagus menurutku," ujar adik Nadine dan, Marcell Chandrawinata ini.

MENGEMBANGKAN BISNIS TAS

Di luar syuting, Mischa tengah membangun usaha baru yakni bisnis tas ransel dengan nama Mr. Pale. "Usaha ini baru satu minggu aku jalani dengan modal sendiri. Produk tasku ini khusus untuk traveling dan hiking. Tasnya anti-air. Harganya mulai dari 600 ribu hingga Rp 1 juta. Rencana bisnis Ini sudah lama sebenarnya. Kendalanya, aku baru menemukan tukang jahit yang bagus. Maunya sih sambil buka butik. Tapi karena sibuk syuting, jadi tertunda dulu. Jadi aku jualan di Instagram saja,"

Di luar bisnis tas, Mischa dan keluarga memang telah memiliki berbagai macam bisnis. "Kami punya resto bergaya Eropa di SCBD dan di Kemang namanya Food Garden. Kali ini aku tidak menjual makanan melainkan menyewakan tempat untuk berdagang bagi para pengusaha kuliner. Kalau bapak punya resort di Raja Ampat. Marcell, saudara kembarku itu banyak membantu belajar bisnis darinya. Jadi hasilnya itu hasil kita berdua. Uangku ya uang dia juga. Bajuku juga baju dia juga. Tapi kalau pacar, nggak dong. Milik masing-masing, hehe.." candanya.

HOKI KARENA KEMBAR

Kurang seru rasanya jika kesuksesan diraih secara instan. Mischa mengalami juga fase harus melewati casting seperti artis lainnya.

"Pertama kali ikut casting waktu aku umur 17 tahun, baru lulus SMA tahun 2006. Waktu itu casting untuk iklan dapat uang makan Rp 5 ribu. Tapi kalau casting itu bisa dibilang hoki karena aku dan Marcel kembar. Aku sering bilang, 'Aku punya saudara kembar, Iho.' Nan, di situ aku pasti dapat job. Begitu juga dengan Marcell. Dia juga memanfaatkan kekembaran kami untuk saling menguntungkan. Kami sangat kompak, hahaha," kisahnya.

Pada awalnya, ayahnya jadi manajer. "Kalau ada banyak job, waktu itu aku nggak tahu berapa honorku. Ayah untungnya, selalu mendukung kami masuk dunia hiburan. Ayah hanya melarang kalau kelakuanku bandel, nilai pelajaran hancur, atau kalau melawan orangtua. Aku pasti nggak boleh ikutan casting lagi," lanjut Mischa, "Waktu masih kuliah dulu, sistemnya SKS, sistem kebut semalam. Kalau ada ujian jam 7 besok pagi, padahal pulang syuting jam 3 pagi, begitu tiba di kos-kosan jam 4, langsung belajar sampai jam 5 pagi. Nah, jam 7 ujian. Usai ujian, baru aku bisa tidur sejam, dua jam. Setelah itu balik ke lokasi syuting lagi. Bagiku itu memang merusak badan deh soalnya kurang tidur," bebernya.

Setelah berkecimpung sebagai model, akhirnya Mischa merambah ke dunia akting. "Waktu itu aku pas lagi nongkrong di kafe, tiba-tiba ada yang nawari untuk difoto sebagai model majalah. Di sesi foto itu aku bilang lagi, 'Eh aku kembar Iho'. Dari situ aku dan Marcell banyak tawaran lagi. Kembar tuh hoki menurutku," terang pria yang hobi nge-gym ini.

DEKAT DENGAN JESSICA MILLA ?

Jessica Mila yang main dalam Ganteng-Ganteng Serigala, nampaknya dekat dengan Mischa. Bukan kali pertama Mischa menemani Mila dalam setiap kegiatan. Di antaranya dalam promo produk di Jakarta Selatan. Juga saat wisuda di JCC, Senayan, Jakarta Pusat. "Kami teman saja, asyik banget kalau ngobrol," kata Mischa. Disinggung soal cinta masa lalu, Mischa mengaku belum pernah diputus oleh kekasihnya. "Oh aku nggak pernah diputus, apalagi dibohongi pacar, " tutupnya. (Ade Indra)

 

(Puan Pertiwi, Edisi Maret 2015)