CINTA AMARA:Terharu! Persahabatan Amara Sungguh Tulus

Amara menahan langkahnya dan terlihat sedih. Miranti tanya kenapa ?
Amara sedih membayangkan papanya yang sekarang hidup susah setelah
keluar dari rumah oma Inggit.
 
Kemudian Amara nyeletuk, kenapa bunda gak kembali saja sama papa ? kan
papa gak perlu tinggal di gang ini.
 
Afandy gelisah dan sangat kecewa sebenarnya dengan kenyataan kalau
Radit bukan anak kandungnya. Kalau memang Radit bukan putranya, berarti
selama ini dia dibodohi oleh Isti.
 
Radit sudah membuka matanya lagi tapi kondisinya masih lemah. Inggit
masih setia menunggu dan Inggit geram karena Afandy tidak mau datang.
 
Wahida menemui Miranti dan memohon supaya Erika bisa diterima lagi
tinggal di rumah itu. Wahida cerita, kalau kemarin Erika hampir saja kabur
dari rumah karena tertekan. Amara sedih mendengarnya.
 
Tapi Miranti tegas dan memohon juga Wahida mengerti kehadiran Erika
membawa pengaruh buruk, apalagi kalau kalau Erika sudah bersama teman
temannya, mereka selalu ngerjain Amara.
 
Dara baru sampai di rumah sakit. Saat itu Dara melihat Afandy termenung
di lorong dekat lobi rumah sakit. Afandy terlihat ragu-ragu masuk.
Nirwan membujuk Afandy supaya kembali ke rumah. Dara juga membantu
Nirwan membujuk Afandy, ini demi Radit. Mendengar nama Radit, Afandy
justru terlihat kecewa.